LOS ANGELES - Meskipun agendanya refreshing, tapi yang dilakukan skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019 di Los Angeles tak sekedar hore-hore. Sebab, DBL Indonesia membawa mereka ke tempat-tempat yang bermanfaat. Salah satunya Griffith Observatory, Rabu (19/2).
Griffith Observatory merupakan kawasan rekreasi sekaligus edukasi. Dibangun oleh taipan kaya, mendiang Colonel Griffith J. Griffith. Sesuai namanya Griffith Observatory, tempat itu dibuat untuk kegiatan observasi terkait astronomi.
Tempat itu berada di ketinggian kurang lebih 1.134 kaki. Dari tempat ini kita juga bisa mendapatkan spot berfoto yang keren dengan latar belakang Hollywood Sign.
Banyak hal tentang astronomi yang bisa dipelajari pengunjung di tempat ini. Cara Griffith Observatory menyampaikan ilmu pengetahuan yang terkenal susah itu juga sangat asyik. Hal-hal seputar astronomi pun jadi lebih mudah dipahami.
Seperti yang tidak banyak diketahui anak-anak skuad All-Star tentang perhitungan waktu berdasarakan pergerakan matahari di meridian. Nah, di Griffith Observatory disediakan perangkat jam matahari atau sundial untuk menjelaskan soal itu.
Lewat alat itu, pengunjung diberitahu bagaimana perubahan posisi matahari turut merubah posisi waktu. "Wah baru tahu aku kalau bayangan dari pergerakan matahari bisa dengan mudah digunakan untuk menentukan waktu," ujar Brylia Tumaduk, skuad tim putri All-Star 2019 dari Manado Independent School.
Perangkat Sundal itu hanya satu dari sekian banyak penjelasan seputar astronomi di Griffith Observatory. Di bagian dalam gedung lebih banyak lagi penjelasan ilmiah seputar astronomi yang dikemas dengan cara asyik dan multimedia.(*)