Sukses Meniti Karir, Lalu Apa Lagi Jap Ricky?

| Penulis : 

Kemonceran seorang Jap Ricky Lesmana menukangi sebuah tim saat ini nggak dapat diragukan lagi. Di edisi sebelumnya, telah jelas diceritakan bagaimana ia mulai meniti karir di basket. Keputusannya bisa dibilang sangat kontroversial. Berbanding terbalik dengan pemikiran orang tuanya yang ragu ia dapat bertahan hidup “hanya” dari basket saja. Tapi, ia bisa membuktikan. Bahwa, pilihannya 12 tahun lalu tidak salah.

Memang, ini bukan soal sekedar benar atau salah semata. Bukan juga soal pembuktian diri belaka. Tindakan yang diambil Jap Ricky jadi pembelajaran. Ketangguhan, kegigihan, dan keinginan bisa membawa dirinya mantap menjadi seorang Jap Ricky yang sekarang.

Asam manis perjalan di basket telah dilalui banyak olehnya. Mulai dari “hanya” menjadi asisten di klub bekas ia berlatih sebagai seorang pemain. Memegang tim b sebuah klub untuk dibina menjadi pemain hebat. Membawa Bukit Sion, sebuah tim kecil dari Jakarta Barat yang kini menjelma jadi tim superior di pentas Honda DBL.

Belum lagi, bisa mengantarkan klub Sahabat Semarang jadi runner up di ajang WNBL. Hingga yang baru-baru ini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia KU-18 berlaga di  ajang internasonal. Yaitu Asean School Games dan juga Indonesia International Junior Basketball Invitation Tournament. Semua ia raih berkat proses belajar yang sangat panjang dan kecamuk di dalam diri.

“Sejujurnya benar orang tua nggak setuju saya di basket. Tapi, ini kan pilihan hidup saya. Walaupun akhirnya mereka mendukung. Sebenarnya saya pengin banget mereka bisa nonton saya melatih, hingga sekarang mereka belum pernah melihat saya melatih langsung di lapangan,” ujarnya.

Di samping karirnya yang kian menanjak, tak sedikit yang mempertanyakan. Kenapa Jap Ricky tidak memegang klub profesional di kasta tertinggi liga basket Indonesia. Dengan keahliannya yang kini tak perlu diragukan lagi.

“Puji Tuhan saya bisa ada di fase seperti ini. Saya belum ada keinginan buat melatih klub profesional. Terakhir Timnas tapi itu junior ya, syukur kesampaian, Saya lebih fokus di level bawah. Senang aja membina seorang pemain atau sebuah tim. Dari situ kan saya bisa berbagi ilmu dengan yang lain,” ujarnya.

Terlebih ia memang punya keinginan lebih untuk konsisten di bidang pembinaan basket usia muda. “Saya punya background story tersendiri dari saya pribadi. Gimana berjuang di basket. Itu yang pengin saya tularkan. Intinya, saat ini saya ingin fokus di rel saya sendiri. Di klub binaan saya Gading Muda, Bukit Sion, dan ngebina anak-anak kecil,” terangnya. (*)

*ini adalah bagian akhir dari seri "The Untold Story of Jap Ricky & Bukit Sion Basketball"

Baca juga seri lainnya:

SMA Bukit Sion, Sekolah Apa Sih?

Janji Pertama Jap Ricky, Bawa Buksi Jadi Tim Superior

Mulai Dari Nol Hingga Bisa Hidup Dari Basket

Prinsip Jap Ricky Bentuk Karakter Seorang Pemain

Runtuhnya Kutukan “Urban Legend” Buksi vs Sapta Eka

Populer

Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci
Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!