SURABAYA - Seisi DBL Arena dibuat ketakutan oleh seorang vampire. Meski masih sore hari, vampire itu masih saja menjalankan aksinya untuk mencari darah segar dari para warga desa. Alhasil, seluruh warga desa pun jadi kawan dari sang vampire.
Itulah jalan cerita yang diangkat Hip Hop Gambreng, tim dance SMP Petra 1 Surabaya. Dipilihnya tema vampire ini karena orang-orang sudah familiar dengan cerita dari budaya eropa ini. Hal itu diutarakan langsung dari mulut Hugo Vallen, anggota Hip Hop Gambreng.
"Sebenarnya kami diberi tiga pilihan oleh pelatih. Saya dan rekan satu tim kompak memilih tema vampire ini. Alassnnya selain unik, tema ini punya jalan cerita yang sederhana. Sehingga orang-orang pun sudah mengerti," ujar Hugo.
Meski begitu, persiapan Hugo dan kawan-kawan bukannya tanpa kendala. Selain urusan membagi waktu latihan, urusan menyelaraskan dan juga memunculkan power dari tiap gerakan adalah hal yang memakan waktu lama.
"Kami harus serasi ketika melakukan tiap gerakan. Sebab lewat keserasian itu, penampilan kami akan indah untuk dilihat. Selain itu bagi kami nggak ada kendala. Karena hanya kekompakan yang jadi perhatian saya dan satu tim," lanjutnya.
Meski tak menggunakan banyak properti, namun Hop Hop Gambreng masih bisa tampil apik. Hip Hop Gambreng hanya menggunakan peti mati untuk vampire dan juga beberapa properti kecil lainnya. Puncak penampilan mereka adalah saat semua warga desa menari bersama sang vampire diiringi lagi Thriller milik Michael Jackson.
Melihat penampilan mereka keseluruhan, Hugo pun sangat yakin bahwa Hip Hop Gambreng bisa lolos top ten dance. "Yang penting kami tampil baik dan total terlebih dahulu," tutup Hugo