SURABAYA - Putra Cheetah (sebutan SMP Cita Hati East Surabaya) kembali memetik hasil baik di game keduanya. Meski di awal laga skuad asuhan coach Ernest sedikit kesusahan menemukan ritme bermainnya, mereka berhasil kembali ke performa terbaik dan mengalahkan Sense (sebutan SMPN 1 Sedati, Sidoarjo) dengan skor 29-12.
Di kurter pertama tak banyak skor yang tercipta. Kedua tim terlihat kurang fokus dalam melakukan serangan. Alhasil kesempatan tembakan dua angka pun tak bisa dimaksimalkan menjadi poin. Skor 2-1 di bertahan di kuarter pertama untuk keunggulan Cheetah.
Memasuki kuarter kedua, perkembangan mulai ditunjukan oleh Cheetah. Mereka mulai memperlebar margin skor dengan memainkan beberapa bigman. Sebut saja Kennard Austin dan Owen Guito yang seringkali menjadi momok bagi pertahanan lawan. Mereka berhasil menutup paruh awal laga dengan skor 10-6.
Coach Ernest melihat strategi yang ia terapkan cukup berjalan baik. Ia tetap memasang para bigman Cheetah dan merotasi pemain. Jika dilihat dari fisik, Cheetah memang lebih unggul dalam postur, sedangkan lawan mereka tidak memiliki bigman.
Serangan demi serangan terus Cheetah berikan untuk menguji ketahanan defense lawan. Mereka juga unggul dalam hal rebound. Statistik mengatakan bahwa Cheetah berhasil mengumpulkan 44 total rebound tim.
Sense yang mulai tertinggal dengan margin skor cukup jauh tak mampu mengejar ketertinggalan. Mereka akhirnya harus mengakui kemenangan Cheetah dengan skor 29-12.
Karena berhasil menang di laga kedua, coach Ernest mengapresiasi permainan timnya. "Bersukur karena di game kedua ini masih diberikan kemenangan. Untuk laga terakhir nanti kita akan do-or-die lawan SMPN 12 Surabaya. Kita pernah ketemu di kompetisi lain dan berhasil menang. Tapi ini bukan soal yang kemarin tetapi bagaimana besok kita harus tetap fokus dan jaga mental para pemain," tuturnya.
Statistik lengkap game ini bisa kamu lihat di sini.