Sejak 2005, Junior DBL Indonesia terus konsisten dalam mencetak bibit pebasket Indonesia. Selama lebih kurang 15 tahun, tak berhenti juga dukungan ataupun respon positif yang diberikan dari berbagai pihak. Termasuk dari para wali murid SMPN 12 Surabaya.
Salah satunya yang diucapkan oleh Evyna Untari. Dia menyebutkan bahwa atmosfer Junior DBL memberikan dampak positif bagi para pemainnya. Lewat kompetisi itu, seorang student athlete tak hanya bisa berprestasi di bidang akademik saja.
Lewat basket, seorang pelajar juga bisa menunjukkan prestasinya. Salah satunya adalah dengan kemenangan yang diraih tim Rholas.
"Ketika saya melihat kompetisi Junior DBL secara langsung, banyak hal yang saya dapat. Lewat kompetisi ini saya juga semakin mengerti jika prestasi tak harus dalam hal akademik. Dan di Junior DBL, para siswa bisa belajar bekerja keras untuk mencapai keinginannya," ujar Evyna.
Selaras dengan Evyna, Haryoto, salah satu wali murid SMPN 12 Surabaya juga menyebutkan bahwa Junior DBL punya peran penting dalam perkembangan basket Indonesia. Dengan adanya kompetisi pelajar ini, Indonesia tak akan kehabisan stok bibit unggul pemain basket.
"Junior DBL merupakan wadah untuk mencetak bibit pebasket masa depan Indonesia. Banyak sekali contohnya yang bisa menggambarkan kualitas kompetisi ini. Semoga Junior DBL bisa terus berjalan jangka panjang," lanjut Haryoto.
Tak ingin ketinggalan, Ayah Muhammad Zaky (center Rholas), Kadar Rohman, juga menyampaikan dukungannya untuk kompetisi basket pelajar terbesar se-Indonesia ini. Menurutnya, adanya Junior DBL ini bisa memotivasi sang anak untuk bisa meraih impiannya.
"Menurut saya, Junior DBL adalah tempat yang bagus untuk menumbuhkan motivasi seorang anak. Selain itu, anak-anak juga bisa belajar untuk memotivasi dirinya agar mencapai apa yang ia inginkan. Sebab lewat motivasi, dapat melihat sejauh mana anak-anak mewujudkan tekadnya," tutupnya.(*)