SURABAYA – Tahun ini UBS Gold Dance Competition telah melahirkan jawara baru. Setelah melewati masa penjurian yang panjang, akhirnya terpilih satu tim yang berhasil merebut gelar juara. Tim dance asal SMA Darma Yudha Pekanbaru yang berhasil mengalahkan 1.100 tim dance lainnya.
Terpilihnya tim dance SMA Darma Yudha Pekanbaru bukan tanpa alasan. Salah satu faktor yang membuat mereka menang adalah cara pembawaan cerita dari kisah Aladdin yang begitu menghibur dan kreatif.
Bahkan penampilan mereka mendapat pujian dari Senior Manager Retail Marketing PT. Walt Disney Indonesia, Elisabeth Revy. Dia menuturkan bahwa SMA Darma Yudha berhasil membawa penonton larut kedalam aksinya. Serta ditunjang dengan alur cerita tertata dan gerakan yang sangat dinamis.
“Dengan waktu yang singkat, mereka bisa membawakan cerita dengan sangat baik. Sehingga membuat penonton bisa masuk ke dalam cerita secara utuh,” imbuhnyi.
Tim dance SMA Darma Yudha sendiri mempersiapkan kompetisi dance ini dengan sangat matang. Bahkan Stephanie Godeliv, salah satu anggota tim dance, menyebutkan bahwa persiapan yang dilakukan sudah satu bulan menjelang bergulirnya Honda DBL Riau Series 2019.
Persiapan yang dilakukan pun tak main-main. Stephanie beserta rekannya sudah menata hal-hal yang akan dikerjakannya selama latihan. Dimulai dari menentukan konsep, koreografi, kostum hingga properti yang akan digunakan.
“Di sini memang benar-benar hasil kontribusi dari rekan satu tim. Jadi kami semua ikut andil dalam menentukan beberapa hal yang harus dipersiapkan. Seiring mendekatnya hari h kompetisi, semangat kami saat latihan juga makin membara,” terang Stephanie.
Berbagai momen senang dan sedih pun mereka rasakan. Stephanie juga menjelaskan bahwa beberapa anggota timnya sempat mengalami cedera. Terlebih, di malam puncak Honda DBL Riau Series 2019, dia merasakan sedih yang begitu mendalam.
“Waktu persiapan banyak suka dukanya, bahkan ada temanku yang cedera tapi maksain ikut latihan. Dan puncaknya saat final party setelah mengetahui bahwa kami jadi juaranya. Saat itu perasaan sedih dan senang bercampur. Sebab inilah tahun terakhir kami siswa kelas 12 bisa berjuang untuk mengharumkan nama sekolah,” lanjutnyi.
Keberhasilan SMA Darma Yudha dalam meraih juara seakan membayar dukungan yang telah diberikan semua pihak. Salah satunya adalah pihak sekolah. Dia menambahkan bahwa pihak sekolah punya peran besar dalam timnya. Lewat bantuan dana untuk kostum dan properti.
“Selain menggunakan uang kas, dalam pembuatan kostum dan properti juga ada peran dari sekolah. Mereka (para guru) memberikan bantuan berupa dana agar kami bisa tampil totalitas saat di Arena,” tambah siswi kelahiran Dumai itu.
Stephanie pun tak lupa berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan yang besar selama persiapan dan saat perform. Menurutnyi, tanpa dukungan yang telah diterima, mereka tak akan bisa jadi juara 1 nasional.
“Mungkin kami tidak bisa berbuat banyak kepada semua orang yang sudah mendukung. Yang bisa kami lakukan saat ini hanya berterima kasih. Lalu kami akan kembali membuat mereka bangga terhadap kami lewat prestasi selanjutnya,” tutup siswi berusia 17 tahun itu.(*)