Musim liburan masih cukup panjang. Kadang, rebahan juga bikin bosan. Nah, kita punya rekomendasi nih buat mengisi liburan kalian agar lebih seru. Tiga film inspiratif yang mengkisahkan lika-liku basket dan segaa dramanya ini, cocok untuk menemani libur kalian.
More Than A Game (2008)
Sebagai fandom basket, nama LeBron James selalu hadir disela-sela obrolan kita. Kehidupan bintang basket yang hari ini adalah legenda itu, yang disoroti hanya popularitasnya. Sementara kisah perjuangannya, kerap luput.
Tak banyak publik yang tahun. Di film ini, perjalanan hidup LeBron mulai masa kecil, dan perjuangan bersama empat kawannya menjalani kerasnya hidup di Amerika dibingkai dengan drama yang kental. Kegigihan LeBron bisa menjadi inspirasi, bahwa kesuksesan harus direbut, bukan hanya dicari.
Love & Basketball (2000)
Basket tak hanya berbicara olahraga. Di film ini, kita bisa belajar bahwa basket juga mengajarkan cinta. Barangkali, Love & Basketball adalah film tentang basket yang menuai paling banyak kritikpositif. Film ini berkisah tentang sepasang tetangga di apartemen sempit di California. Keduanya mulanya asing satu sama lain, namun semuanya berubah pasca pertemuan di lapangan basket depan apartemen mereka.
Keduanya jatuh cinta dengan basket, dan bermimpi bahwa kelak mereka akan bersama-sama menjadi bintang NBA. Pergulatan karier dan drama percintaan diantara keduanya inilah yang membuat film ini patut untuk ditonton. Kisah cinta yang natural, enggak lebay, dan kegigihan dan dukungan yang bakal menguras airmata.
Coach Carter (2005)
Dibalik pemain hebat, selalu ada tangan dingin pelatih yang menempa mereka tanpa lelah. Salah satu pelatih itu, adalah Ken Carter. CoachCarter adalah seorang pebasket gagal di tahun lalu. Meskipun nasibnya kurang mujur, namun kecintaanya pada basket tak juga luntur. Kemudian di suatu hari, ia diberi kesempatan menangani tim basket putra SMA Richmond, di Amerika. Sejak saat itu, ia seolah dilahirkan kembali. Semangatnya membara. Meskipun menangani sekolah kelas gurem, ia tetap percaya bahwa suatu saat mereka akan menjadi juara.
Hari demi hari ia lakoni. Diterpa badai omelan orang tua murid, diremehkan, dan diasingkan dari lingkungan sekolah, ia dan skuadnya tetap pantang menyerah. Hingga di suatu hari, saat nasibnya tengah berada di ujung tanduk, saat kepercayaan pudar, coach Carter membuktikan bahwa basket bukan hanya perkara menang kalah. SMA Richmond kalah di final, namun mereka menjadi pemenang di hati penonton karena perjuangannya.