SURABAYA-Melompat adalah hal yang akan sering dilakukan para pemain basket. Oleh karenanya, pada station pylometric box, para campers akan diasah tentang bagaimana cara melompat dan mendarat dengan menggunakan sebuah obstacles.

“Saat melakukan drill ini, selain kuda-kuda, para campers juga harus memperhatikan tumpuan ketika mendarat agar tidak cedera,” ujar Trisna Gama, coach DBL Academy.

Salah satu drill latihan yang dilakukan para campers di station ini. Mulai dari berputar ke belakang lalu melompat ke atas obstacles. Lalu, setelah melewati obstacles kedua mereka langsung melakukan finishing.

Menurut Davin Cendra, drill yang paling sulit di station ini adalah ketika melakukan lima kali lompat kanan kiri lalu melewati obstacles. "Aku awalnya main futsal, terus sekarang mau nekuni basket. Makanya tadi aku bener-bener all out supaya dapat banyak ilmu," ujar campers asal Surabaya tersebut.

Tak hanya pylometric box, para campers juga melakukan empat drill lainnya. Diantaranya ada battling rope, medicine ball, core strength, dan resistance band. Semua drill ini mereka lakukan secara bergantian selama kurang lebih 25 menit.

Lalu, pada keesokan harinya, para campers juga akan mendapatkan pelatihan khusus bersama Louvre, tim professional yang berlaga di IBL. Beberapa pemain bintang Louvre seperti Wendha Wijaya, Kevin Moses, dan Daniel Wenas akan melatih mereka secara langsung. (*)

 

 

Populer

Jadwal dan Link Live Streaming DBL Riau Kamis, 24 Oktober 2024
Berbagi Kisah Sukses 20 Tahun DBL di Indonesia Sports Industry Summit 2024
Hasil DBL Riau: Penuh Kejutan, Finalis Musim Lalu Gagal ke Fantastic Four!
Penantian 11 Tahun, Putra Charets Kembali Duduki Singgasana DBL West Java-East!
Hasil DBL South Jakarta: Jaminan Finalis Baru Tahun Ini!