Suatu malam, kamar hotel LeBron James mendadak berbeda dari biasanya. Suhu yang dingin, jendela tertutup, dan bak mandi penuh dengan es.
Itulah cara yang dilakukan LeBron untuk memulihkan cederanya. Dalam hal ini, ia menggunakan metode cryotherapy. Dimana LeBron harus masuk ke dalam bak mandi yang penuh es dengan suhu antara 93-106 derajat fahrenheit.
“Itulah salah satu metode saya ketika usai melalui latihan berat atau dalam kondisi cedera. Ini adalah cara sederhana ketika berada di sebuah tempat yang tak punya fasilitas memadai. Saya selalu mengisi bak mandi penuh dengan es dan berdiam diri disana dalam jangka waktu tertentu,” ujar LeBron dikutip dari Bleacher Report.
Menurut Dr. Alan Christianson, penulis buku The Complete Idiot’s Guide to Thyroid Disease, mengatakan bahwa cryotherapy ini rasanya seperti berdiri di depan lemari es. Jadi kalian tak usah kawatir merasa kedinginan dan tubuh menjadi beku.
Cryotherapy ini juga membutuhkan nitrogen sebagai alat bantu penyembuhan. Jadi tubuh kalian akan disemprot oleh kabut nitrogen. Tenang, nitrogen bukanlah bahan berbaya bagi tubuh. Kabut kering ini akan mendinginkan kulit namun tetap membuat bagian dalam tubuh merasa hangat.
Beberapa manfaat cryotherapy adalah menyembuhkan rasa sakit pada otot tubuh, meningkatkan kinerja otot tubuh, mempercepat proses pemulihan bahkan sampai meredahkan stres dan depresi.
Tak hanya menggunakan air es. LeBron pun melakukan metode yang sedikit ekstrim. Yaitu dengan penggunaan air panas untuk berendam. Jadi seusai berendam air es, LeBron langsung berganti ke air panas. Hal itu ia lakukan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam meta analisis yang diterbitkan jurnal Plos One menyimpulkan bahwa terapi menggunakan suhu air yang berbeda lebih efektif jika dibanding istirahat atau latihan ringan. Manfaat terapi itu berkaitan dengan pengurangan nyeri otot dan peningkatan fungsi otot.
“Selain untuk pemulihan otot usai latihan atau dalam kondisi cedera. Metode ini juga berfungsi membantu tubuh dan pikiran terasa segar kembali,” lanjut LeBron.
