Kerja keras William Hardi tak sia-sia. Sejak masuk ke SMA Santu Petrus Pontianak, Ia langsung berjuang untuk satu tempat di skuad timnya. Hal ini pun berbuah manis. Tiga tahun lamanya, kini ia bisa memetik hasilnya. Namanya, resmi masuk dalam skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star 2019. Terbang ke Amerika bersama 11 pemain lainnya.

William buktikan, ia bukanlah William yang dulu. Ia kerap diremehkan soal fisiknya yang lemah dan tak seperti pemain basket pada umumnya. Namun, hal ini menjadi katalis positif bagi dirinya. Siang malam ia berlatih keras bersama pelatih basketnya di sekolah.

“Pas awal masuk SMA, fisikku jauh, lemah banget deh. Biasa jogging rame-rame aku jadi yang paling belakang,” cetusnya.

Kini hasil latihannya berbuah manis. Tak hanya mengantarkan SMA Santu Petrus Pontianak juara, ia juga terpilih menjadi salah satu first team Honda DBL West Kalimantan Series. Pulang ke Pontianak pun tidak dengan tangan kosong. Ia membawa banyak pengalaman serta tiket menuju Amerika.

“Pas bisa jadi first team rasanya udah bangga banget. Nggak ada kepikir untuk incar All-Star. Cuma aku usahakan semaksimal mungkin. Paling tidak masuk 24 besar deh,” ujar cowok berusia 17 tahun itu.

Ia tak memungkiri, keberhasilannya menjadi All-Star juga berkat dorongan semangat dari kedua kakak laki-lakinya. Yang juga alumni SMA Santu Petrus. Yang juga pernah membawa sekolahnya juara Honda DBL West Kalimantan edisi 2013 dan 2014. Keberhasilannya juga sekaligus menebus kegagalan dua kakak laki-lakinya.

“Dua kakakku, Richard Hardy Dinata dan Edward Harven Dinata juga bawa sekolahku juara. Edward merupakan MVP Honda DBL West Kalimantan 2014 dan dia lolos 50 besar saja di Camp. Jadi, tahun ini aku buktikan biar mereka tahu adiknya selama ini pantang menyerah,” tandas pemain yang mengagumi LeBron James ini.

Selain bisa tembus jadi All-Star, William mengaku di tahun terakhirnya di SMA beberapa kampus juga telah menawarkan untuk mengembangkan kemolekannya di bidang basket. Mulai dari Universitas dalam maupun luar negeri. Tapi, kini ia ingin fokus dulu untuk menghadapi tantangan menjadi skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star.

“Keberhasilan ini pengin aku dedikasikan buat keluarga. Lalu utuk pelatihku, Ariandika Gustia serta teman-temaku,” cetus cowok yang juga kagum terhadap pemain Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo itu. (*)

Jangan lupa update berita kekinianmu di Mainmain.id ya!

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya