Rafael Pasha: Kerja Keras Bawa Aku Terbang ke Amerika

| Penulis : 

Tahun kedua duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi saat keemasan bagi Rafael Pasha. Sebab, tak hanya berhasil menjadi kampiun seri Jakarta Barat (Jakbar) bersama SMA Bukit Sion. Ia juga sukses melakukan back-to-back champion Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series.

Ia turut menyumbangkan 63 poin dan 12 assist bagi Buksi (Julukan SMA Bukit Sion). Posturnya yang tinggi juga membuat ia bisa membukukan 65 rebound dan 4 block untuk lini pertahanan Buksi. Keberhasilannya itu membuat nama Rafael Pasha melambung tinggi. Ia masuk skuad second team DKI Jakarta untuk ikut Honda DBL Camp di Surabaya.

Selama Honda DBL Camp ia pun tampil impresif. Pemain berusia 16 tahun itu menarik perhatian pelatih lokal maupun pelatih dari WBA (World Basketball Association). Kegigihannya membawanya ia lolos Top 50 campers. Lalu tembus Top 24 campers dan sukses masuk skuad elit Honda DBL Indonesia All-Star 2019.

Meski berhasil menjadi All-Star, Pasha mengaku tetap memiliki challenge selama pelaksanaan Honda DBL Camp lalu. Ia sempat merasa penampilannya kurang baik saat sesi latihan maupun scrimmage. Namun, berkat motivasi yang datang dari keberhasilan senior-seniornya di Buksi yang dapat menjadi All-Star, ia mampu melewati tantangan tersebut dan membuktikan dirinya juga mampu.

“Pemain Buksi banyak yang bisa jadi All-Star. Mereka turut andil memompa semangat aku. Terlebih keberhasilan ini merupakan kerja keras aku latihan tiap hari. Dari pagi sampai sore selama Honda DBL. Bagiku ini merupakan hadiah bagiku,” ungkap student athlete berusia 16 tahun ini.

Pasha yang sudah bermain basket sejak kelas 6 SD ini menyampaikan awalnya ia bermain basket karena lingkungan. Sebab, semua temannya aktif berolahraga basket, ia pun jadi terbawa. Namun, karena masuk klub basket Pasha mulai menganggap basket sebagai olahraga yang serius dan menekuninya dengan senang hati.

Pencapaiannya di dunia basket pun cukup moncer. Ia pernah menyicipi tanding basket untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Dirinya pun terpilih untuk mengikuti seleksi Tim Nasional Indonesia. Hingga sekarang ia masuk jajaran Honda DBL Indonesia All-Star menjadi alasan lain Pasha masih bertahan bermain basket hingga saat ini. Atas semua torehannya tersebut, Pasha mengungkapkan rasa syukur dan senang.

“Yang pasti bersyukur dan senang. Artinya semua usaha aku semua kerja keras aku latihan selama ini berbuah hasil. Selama camp ini aku mendapatkan banyak pelajaran baru terutama dari coach asing. Aku belajar untuk bermain secara cepat tapi tetap tenang,” tungkasnya. (*)

 

Ngerasa ketinggalan? baca Mainmain.id aja biar nggak kudet!

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024