SURABAYA – Impian Christina Michelle Susanto untuk bisa membawa timnya menjuarai Honda DBL East Java Series 2019 harus sirna. Permainan impresifnya masih belum mampu membawa SMA St. Louis 1 Surabaya melangkah jauh. Langkah SMA St. Louis 1 Surabaya harus terhenti di fase big eight oleh SMA Gloria 1 Surabaya.
Walaupun timnya tak mendapat juara, akan tetapi Michelle (sapaan Christina Michelle Susanto) sedikit terhibur dengan pencapaian pribadinya. Dia berhasil terpilih menjadi bagian first team Honda DBL East Java Series 2019. Michelle pun berkesempatan mendapat materi berharga dari Honda DBL Camp 2019.
Menjalani gelaran Honda DBL Camp 2019, Michelle pun masih menunjukan performa yang impresif. Lima hari ditempa, Michelle cepat memahami materi yang di berikan oleh mentor dari World Basketball Academy. Tak heran jika dia berhasil terpilih menjadi tim Honda DBL All-Star 2019. Yuk simak langkah Michelle selama membela SMA St. Louis 1 Surabaya.
Gagalkan Serangan Hangtuah 2
Pada pertandingan pertama, Michelle tampak bermain di bawah form. Melawan SMA Hangtuah 2 Sidoarjo, ia kesulitan dalam mencetak poin. Namun disisi lain, Michelle tampak pede dalam menghalau serangan dari Hangtuah 2. Sebagai bukti empat kali steal berhasil dia cetak di pertandingan ini. (Baca: Tim Putri SMA St. Louis 1 Surabaya Masih Tajam)
Tampil Pede Lawan Sixteen
Menjalani laga keduanya, Michelle mulai bisa mengembangkan permainannya. Perlahan demi pasti ia merepotkan pertahanan SMAN 16 Surabaya. Dia nampak nyaman ketika memainkan bola di daerah pertahanan Sixteen. Empat poin berhasil Michelle sumbangkan untuk kemenangan timnya. (Baca: Kemampuan yang Merata Jadi Kunci Kemenangan Sinlui)
Kontribusi Bagi Serangan Sinlui
Melawan SMAN 1 Sidoarjo, Michelle makin tajam. Dia terlihat makin nyaman dalam membangun serangan Sinlui. Terlebih Michelle mampu memanfaatkan celah di pertahanan sang lawan untuk bisa melakukan tusukan tajam. Benar saja, enam poin dia cetak untuk membawa timnya menjadi juara grup. (Baca: Menang Meyakinkan, Putri Sinlui Tatap Playoffs)
Kuat Dalam Transisi
Puncak penampilan Michelle tersaji saat melawan SMAN 2 Surabaya. Pemain nomor punggung tujuh ini jadi sosok yang bikin Smada frustasi dalam menyerang. Dia tampak garang dalam menyerang dan kuat dalam bertahan. Torehan tujuh poin dan dua steal menjadi bukti betapa kuatnya pemain bertinggi 155 cm itu. (Baca: Putri Sinlui Melangkah Mulus ke Delapan Besar)
Gagal Melaju
Permainan Sinlui tak berkembang ketika menghadapi SMA Gloria 1 Surabaya. Terlebih beberapa pemain andalan Sinlui termasuk Michelle tak mendapat ruang gerak yang lebih pada pertandingan delapan besar itu. Meskipun dia menyumbang empat poin, namun masih belum bisa membawa timnya melaju ke fase fantastic four. (Baca: Kalahkan Sinlui, Srikandi Gloria 1 Melesat ke Semifinal)
Baca Juga: Christina Michelle, Skuad All-Star yang “Terpaksa” Main Basket Karena Gendut
Biar gak Kudet, kuy baca Mainmain.id
Ini yang Bakal Dilakukan the Special One Jose Mourinho di Tottenham Hotspur
Nggak Masuk Nominasi Grammy, Fans BTS dan Blackpink Kecewa Karena Ngerasa di PHP
Keren Banget! United Airlines Bawa Tema Star Wars di Pesawatnya
Naik 18 Kg Demi Vice, Christian Bale Rela Kurus Lagi untuk Ford vs Ferari
Penjualan Nintendo Switch Melonjak Setelah Pokemon Sword and Shield Rilis