Rekam Jejak Stephanie Wijaya Hingga Menjadi All-Star

| Penulis : 

SURABAYA—Jauh dari riuh rendah tepuk tangan di laga final Honda DBL Jakarta Series Championship 2019, Stephanie Wijaya tersungkur dengan melipat kedua tangannya. Di laga puncak, ia dan teman-teman dari SMA 1 Penabur Jakarta, harus menelan getirnya kekalahan.

Di partai pamungkas, mereka harus mengakui keunggulan SMAN 28 Jakarta dengan skor 70-41. Dan kekalahan itu, sekaligus memastikan di tahun ini mereka harus rela berhenti menjadi runner-up saja.

Kekalahan, adalah guru bagi Stephanie. Meskipun timnya tak berhasil menjadi juara, setidaknya ia berhasil belajar banyak hal. Tentang mengakui keunggulan lawan, menjaga sportivitas, dan beberapa hal pentinya yang kian memantapkan langkahnya menjadi pebasket profesional. Salah satu hikmah yang ia terima pasca kalah, adalah kesempatan emas yang tak semua pemain punya.

Stephanie, diberangkatkan ke Surabaya, untuk menjalani Honda DBL Camp 2019. Ia, bersama ratusan anak-anak muda berbakat yang kelak menjadi masa depan basket Indonesia, ditempa oleh tangan-tangan profesional. Berbagai cerita dan pelajaran baru yang sungguh berharga ia dapat dengan cuma-cuma. Yuk, mengikuti perjalanan Stephanie mulai dari pertandingan pertama hingga penampilan dramatik di laga final.

Ukir 37 Angka di Pertandingan Pertama

Pertama kali melakoni laga SMA 1 Penabur Jakarta berhadapan dengan SMA Kristoforus 1 Jakarta. Saat itu, Stephanie tampil gemilang dan mencuri banyak perhatian. Pemain bernomor punggung 0 itu, sukses menyarangkan 37 angka di laga perdana. Sekaligus, kemenangan itu kian mempertebal mental Stephanie untuk tak pedulikan siapapun lawannya. Ia pun mengawali musim ini dengan kemenangan besar. Keunggulan 64-56, separuh dari hasil tim lahir dari sumbangan Stephanie Wijaya. Kemenangan itu, sekaligus menghantarkan mereka melaju ke final Honda DBL seri Jakarta Barat. (Baca:Tim Putri SMAK 1 BPK Penabur Melangkah ke Final Setelah Lewati Laga Super Berat)

 

27 Poin Yang Membuka Jalan SMA 1 Penabur Juarai seri Jakbar

Tampil garang di laga perdana, Stephanie Wijaya kian gemilang di laga berikutnya. Pada final Honda DBL 2019 seri Jakarta, perempuan berusia 17 tahun ini, sukses bawa timnya menjadi juara. Tampil selama 20 menit 57 detik, ia berhasil menorehkan 27 angka yang kemudian pastikan kemenangan SMA 1 Penabur dengan skor 57-38 atas SMA Dian Harapan Jakarta. (Baca: Tim Putri SMAK 1 Penabur Resmi Menjadi Ratu Baru Jakarta Barat)

 

Mesin Angka SMA 1 Penabur

Mulai memasuki seri regional, di laga perdana SMA 1 Penabur ditantang oleh SMAN 1 Jakarta. GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta menjadi saksik penampilan cemerlang dara muda bernama Stephanie. Ia, sukses mengkoleksi 28 angka, dengan durasi penampilan 29 menit 26 detik. Jika dihitung berdasar rata-rata, ia mencetak 1 angka di tiap menit. Kejelian Stephanie membaca peluang menjadi senjata mematikan dari forward andalan SMA 1 Penabur.

 

Duet Maut Stephanie dan Kompatriotnya, Jennifer Rastandi

Di laga menghadapi SMAN 70 Jakarta, penampilan kolaborasi duet maut antara Stephanie dengan Jennifer Rastandi berhasil jegal langkah Seventy. Keduanya tampil apik, dan sama-sama eksekutor yang handal di laga ini. Meskipun sempat kewalahan menembus defense lawan yang kokoh, lewat kecerdikan dua srikandi SMA 1 Penabur Jakarta berhasil lolos ke babak berikutnya. (Baca: Kriza Sukses Bendung Kekuatan Srikandi Seventy)

Menjadi Kunci Kemenangan Dramatis

Pada babak big eight, SMA 1 Penabur Jakarta harus melewati laga paling dramatik di sepanjang perjalanan mereka di musim ini. Pertandingan itu adalah saat mereka melawan SMAN 21 Jakarta. Keunggulan satu bola, 38-36, buka jalan mereka melaju ke fantastic four. Saat itu, Stephanie yang bermain selama empat kuarter penuh, atau 40 menit non-stop, menjadi kunci kemenangan SMA 1 Penabur usai menyumbang 18 angka penting bagi timnya. (Baca: Lewati Laga Sengit, Kriza Sukses ke Semifinal)

 

Tampil Fantastis di Fase Fantastic Four

Di babak fantastic four, SMA 1 Penabur genggam tiket final terakhir dengan skor 56-46 atas SMA Labschool Rawamangun. Hasil ini kelak yang membawa mereka bertemu SMAN 28 Jakarta di final. Ia, lagi-lagi tampil selama empat kuarter penuh. Di sepanjang jalannya laga, Stephanie sama sekali tak tergantikan.

Selain sebagai mesin angka, Stephanie adalah koordinator yang bijak. Ia tahu bagaimana mengelola emosi tim, dan menyerang balik lalu mencuri angka. Selama 40 menit, ai menorehkan 28 poin. Kontribusi Stephani adalah salah satu faktor yang membawa SMA 1 Penabur melaju hingga final.

Kekalahan Bukanlah Akhir Dari Sebuah Perjuangan

Meskipun gagal menjadi champion di musim ini, penampilan maksimal yang telah disajikan oleh Stephanie Wijaya di babak final mendatangkan apresiasi dari Honda DBL. Meskipun timnya kalah, ia berhasil mengantongi kesempatan untuk mengikuti Honda DBL Camp 2019 di DBL Academy, Pakuwon, Surabaya.

Di malam final itu, Ia telah mencurahkan performa terbaiknya. Tampil selama 37 menit 38 detik, Stephanie sukses menorehkan 18 poin.Namun sayang, keberuntungan belum berada di pihak mereka. Meskipun demikian, kekalahan hanyalah sebuah perjalanan bagi perjuangan seorang Stephanie. Kesempatan mengikut Honda DBL Camp pasca melewati onak dan duri, kian mantapkan perempuan hebat ini menjadikan basket sebagai jalan pedang.

Selama musim ini, Stephani sukses mencetak 171 angka bagi Kriza—julukan SMA 1 Penabur Jakarta. Dengan terpilihnya ia sebagai salah satu partisipan Honda DBL Camp 2019, Stephanie merasa bahwa ini adalah sebuah langkah besar baginya.

“Ini langkah besar buat aku dan timku di SMA 1 Penabur. Ini tahun terakhirku di sekolah ini [SMA 1 Penabur]. Ke depannya, aku berharap adik kelasku bisa meneruskan perjuanganku,” tutupnya.

 

Lagi senggang? Jangan lupa mainmain ke mainmain.id ya!

REVIEW: 'Ford v Ferrari', Lebih dari Sekadar Balapan

Finlandia Pecah Telur, Setelah Satu Abad Lebih Akhirnya Lolos Euro 2020

Capcom Mulai Pre-order Pembelian Street Fighter V: Champion Edition

Nggak Cuma Grafis, Ini Upgrade Terbaru yang Ada di Football Manager 2020

Ini Applikasi Belajar yang Bikin Kamu Makin Fokus dan Produktif

Jangan Anggap Remeh! Ini 3 Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Sehari

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Salut, Koreo 3D Keren Milik SMAN 2 Surabaya ini Hasil Urunan Siswa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA