SURABAYA-Haru biru terlihat dari wajah salah satu camper asal DKI Jakarta, Stephanie Wijaya. Perjuangan panjangnya di Honda DBL Camp 2019 terbayar. Kapten SMAK 1 Penabur itu akan terbang ke Amerika. Ia dan 11 campers terpilih lainnya menjadi skuad elite Honda DBL Indonesia All-star 2019.

“Kaget, shock nama aku dipanggil,” cetus dara berusia 17 tahun itu. Tak banyak yang tahu. Pemain berposisi forward itu berambisi untuk jadi All-Star. Soalnya, ia kerap terlihat cuek. Tak pernah terpancar wajah ambisiusnya, terutama di lapangan.

Motivasi terbesar yang memecutnya berambisi menjadi All-Star adalah keinginan untuk mempermudah jalan tim basket SMAK 1 Penabur. Pasalnya, sekolah Stephie (sapaan akrab Stephanie) memang sangat dikenal fokus di bidang akademik.

Nggak gampang buat izin tanding basket. Soalnya sekolahku sangat perhatian di bidang akademik. Ikut DBL Camp jadi bukti, bahwa izin dari sekolah ke aku nggak sia-sia,” tandasnya.

Perjuangannya dimulai saat ia izin untuk ikut Honda DBL seri ibu kota musim ini. Kriza (julukan SMAK 1 Penabur) sendiri memang sudah hiatus dua tahun. Kali terakhir ikut Honda DBL DKI Jakarta pada tahun 2016, itupun tersungkur di babak awal.

Bagaimana dengan tahun ini? Kriza menjelma sebagai tim kuda hitam. Stephie memimpin timnya menggondol titel juara di seri Jakbar (West Region). Tembus Championship Series, Kriza tambah garang. Tiga kemenangan sempurna disabet Stephie dkk. Enam poin dikantongi. Mereka jadi juara Grup A. Stephie mengemas 171 poin di musim ini untuk Kriza. Nyaris sempurna, Kriza melenggang ke final hanya saja Kriza takluk dari SMAN 28 di partai puncak.

Meski begitu, nama Stephie masuk ke dalam first team DKI Jakarta. Terbang ke Surabaya untuk mengikuti Honda DBL Camp. Ia tak pernah merasa tinggi. Sebaliknya, ia merasa performanya di camp selalu kurang.

“Minder, kualitas campers lain banyak yang bagus. Takut nggak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang, terlebih embel-embel first team DKI Jakarta,” cuapnya. Tapi, tekadnya bulat. Kerja kerasnya tak pernah henti. Hanya satu tujuan. Biar basket Kriza dilirik oleh pihak sekolah, dengan bukti, salah satu siswinya bisa tembus ke Amerika, jadi skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star.

“Namaku dipanggil terakhir. Aku pikir satu tempat terakhir itu bukan buatku,” cetusnya berderai air mata bahagia. “Ini langkah besar buat aku dan timku di SMAK 1 Penabur. Ini tahun terakhirku di SMAK 1 Penabur. Ke depannya, aku berharap adik kelasku bisa meneruskan perjuanganku,” tungkas siswi kelas XII itu. (*)

Lagi senggang? Jangan lupa mainmain ke mainmain.id ya!

REVIEW: 'Ford v Ferrari', Lebih dari Sekadar Balapan

Finlandia Pecah Telur, Setelah Satu Abad Lebih Akhirnya Lolos Euro 2020

Capcom Mulai Pre-order Pembelian Street Fighter V: Champion Edition

Nggak Cuma Grafis, Ini Upgrade Terbaru yang Ada di Football Manager 2020

Ini Applikasi Belajar yang Bikin Kamu Makin Fokus dan Produktif

Jangan Anggap Remeh! Ini 3 Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Sehari

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar