SURABAYA-Berangkat dari sekolah yang sama membuat Maura Agita dan Arsya Febriani tampak akrab ketika ditemui di Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Sesaat setelah mereka sampai di Kota Pahlawan tersebut, Maura dan Caca bercerita ke DBL.id Bahwa mereka membawa semangat “Arlan” dari Cirebon.
“Kak Arlan menjadi inspirator kami dalam Honda DBL Camp 2019. Ia menjadi salah salah satu skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2018. Kita sangat mengidolakannya,” ujar Caca.
Caca yang musim lalu juga berlaga di Honda DBL Camp juga bercerita bahwa ia tidak berangkat dari Cirebon dengan tangan kosong. Siswi kelas 11 ini melakukan latihan tambahan setelah selesai kompetisi Honda DBL West Java Series 2019.
Salah satu yang ia upgrade adalah percaya diri. Pasalnya di musim lalu, Caca sempat minder ketika berada di fase 24 besar. Apalagi kala itu ia masih kelas 10 dan saingannya pemain-pemain yang secara jam terbang jauh lebih tinggi dibandingkan dirinya.
“Karena nggak percaya diri, jadinya aku nggak on fire. Alhasil aku keeliminasi di fase 24 besar. Makanya, ketika kembali lagi ke Surabaya aku bawa mimpi buat jadi All-Star,” kata cewek penggemae Lee Min Ho tersebut.
Berbeda dengan Caca, Maura yang baru musim ini ikut Honda DBL Camp menuturkan bahwa ia mempersiapkan fisiknya. Hal ini dikarenakan Maura yang menonton perjalanan campers musim lalu di Youtube menilai bahwa fisik sangatlah penting.
“Makanya dari setelah final sampai sebelum camp aku lebih fokus ke fisik. Biar kuat menjalani beberapa test yang ada di DBL Camp,” ujarnyi.
Nantinya Mauda dan Arsya akan bergabung bersama 116 putra dan 114 putri serta 51 pelatih di Honda DBL Camp 2019. Camp basket pelajar terbesar di Indonesia ini akan diselenggarakan mulai tanggal 12 hingga 16 November 2019. Semangat yaa kalian berdua!
