Dalam regulasi defense Honda DBL, man to man defense wajib dilakukan tim yang sedang bertahan untuk menjaga daerahnya. Bukan tanpa alsan, Basketball Operation DBL Indonesia menerapkan aturan ini sesuai dengan tujuan utama DBL Indonesia. Yaitu mengembangkan permainan basket para student-athlete.
FIBA sendiri menganjurkan untuk melakukan man to man defense untuk pemain yang berada di dalam kategori pelajar. Pasalnya, sistem zone defense akan membatasi kemampuan seseorang dalam bermain basket. Sehingga, anak tidak mendapatkan peningkatan skill yang ia pelajari di lapangan.
“Zone defense akan membuat area bawah ring penuh dengan pemain defense,” ujar Fadjar Agung, Basketball Operation DBL Indonesia. “Hal ini menyebabkan permainan kurang bervariasi. Karena memaksa pemain offense melakukan tembakan yang presentase masuknya lebih kecil dari pada area dibawah ring,” tambahnya
Saat menggunakan man to man defense, pemain akan belajar banyak tentang permainan dan mengatasi masalah. Hal ini dikemukakan oleh Erwin Triono, Head coach DBL Academy. Menurutnya ada banyak sekali keuntungan dalam pengembangan fundamental basket para student athlete. Baik dalam offense maupun defense.
“Kalau dalam defense, pemain yang bertahan akan berusaha untuk menganalisa kelemahan seseorang saat membawa bola,” ujar coach Erwin. “Setelah itu ia harus memutar otak agar bisa mengarahkan lawan ke titik kelemahannya,” tambahnya.
Pada saat offense, pemain juga harus meningkatkan titik lemahnya untuk naik beberapa level. Bahkan wajib meningkatkanya menjadi salah satu kekuatan. Terlebih ia akan sering bertemu dengan pemain yang juga memiliki skill yang bisa jadi lebih baik.
Coach Erwin juga menambahkan bahwa Teknik man to man defense juga memiliki dampak kepada sistem pelatihan. Secara tidak langsung, pelatih akan meningkatkan fundamental perseorangan sebuah tim. Tidak hanya satu dua anak saja. Dengan proses tersebut, terlahirlah pemain-pemain dengan skill fundamental yang mumpuni.
“inilah kenapa man to man defense sangat bagus. Pasalnya, sistem ini akan mengasah semua lini. Baik dari pelatih, sistem kepelatihan, hingga pemain. Sehingga, hasil latihan mereka memiliki efek jangka panjang,” tutup Erwin