Tinggal mengitung hari, camp basket pelajar terbesar Indonesia akan diselenggarakan. Pada Honda DBL Camp 2019 kali ini ada beberapa step yang akan mereka tempuh untuk bisa berangkat ke Amerika.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Honda DBL Camp bekerja sama dengan World Basketball Academy Australia dalam penyelnggaraannya. Tim yang digawangi oleh mantan pebasket profesional Australia, Andre Vlahov akan menilai para pemain yang berkompetisi di sini.

Selain itu, DBL Camp 2019 juga kehadiran interpreter yang juga merupakan alumni Honda DBL Indonesia All Star. Mereka adalah Cio Manuputy (Pemain Satya Wacana Salatiga, Honda DBL Indonesia All-Star 2011) dan Regita Pramesti (Honda DBL Indonesia All star 2013 dan 2014, & DBL Selection 2014, pemain Merpati Bali, Timnas Sea Games 2017 Basket Putri, Timnas 3x3 fiba).

Honda DBL Camp 2019 sendiri berlangsung sejak tanggal 12 hingga 16 November 2019. Para campers (sebutan peserta Honda DBL Camp 2019) akan datang pada tanggal 11 dan 12 November.

Pada hari pertama di tanggal 12 November, para campers akan menjalani beberapa seleksi awal sebelum diantaranya adalah measurement tes. Ada beberapa step yang akan mereka lalui di tahap ini. diantaranya adalah vertical jump, lebar jari tangan, lebar jangkauan tangan, tinggi serta berat badan. 

"Measurement test ini bertujuan untuk mengetahui profil dari para campers. Jadi dengan ini kami bisa mengetahui progres para campers yang tahun lalu sudah mengikuti camp dan juga untuk data para campers yang baru bergabung," jelas Ibnu Zakaria, PIC Honda DBL Camp 2019.

Selanjutnya, mereka akan melakukan medical check up yang dilakukan oleh tenaga medis ahli dari National Hospital. Dalam fase ini, ada beberapa poin yang akan di periksa oleh tim dokter. Mulai dari vital sign yang meliputi tekanaan darah, frekuensi nafas, denyut nadi per menit, hingga pemeriksaan mendalam seperti keluhan-keluhan yang pernah atau sedang mereka rasakan saat bermain basket.

Setelahnya, para campers Station skill challang yang dilanjutkan dengan beep test. Tujuan dari tes ini adalah ntuk mengukur stamina dan kemampuan tubuh maksimal para campers.

Musim lalu, ada dua campers yang berhasil memecahkan rekor dalam beeptest ini. Mereka adalah Felisia, dari SMA Santu Petrus Pontianak dengan torehan 104 lap dan Faldo Payon dari SMAN 1 Kupang dengan torehan 139 lap.

Memasuki hari kedua, mereka akan melakukan Physical Development Platform. Ada beberapa tantangan yang akan diberikan oleh WBA selama mereka berlatih di DBL Academy Pakuwon Mall. Tujuan dari station ini adalah untuk mengukur seberapa besar kemampuan fundamental para campers. Nantinya, mereka disaring dari 117 putra dan putri menjadi 50 besar putra dan putri.

Di hari selanjutnya, 50 besar campers akan menjalani beberapa drill dari para pelatih WBA. Diantaranya adalah game development dan scrimmages game. Akan disaring 24 pemain terbaik putra dan putri yang selanjutnya akan bersaing menjadi 12 pemain terbaik menuju Honda DBL Indonesia All-star 2019.

Memasuki hari keempat, para pemain 24 besar akan melakukan team training. Ada beberapa menu latihan yang akan mereka lakukan. Diantaranya adalah revision dan transition& early offense principles. Sedangkan, para unselected players akan memperebutkan wild card yang nantinya akan membawa mereka melanjutkan langkah ke 24 besar.

Di hari terakhir, 52 pemain dari 24 besar putra dan putri plus empat pemain peraih wildcard akan bergabung bersama 12 pelatih terbaik yang sudah tersaring akan melakukan team training dan scrimmage game. Stage ini akan menentukan siapa yang terpilih menjadi 12 pemain putra dan putri serta empat pelatih yang akan diterbangkan ke Amerika.

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya