Frederikus dan Filosofi Keluarga dalam Melatih

| Penulis : 

JOGJAKARTA - Frederikus Fredi tak menyangka bisa menjadi First Team Coach untuk tim putra Honda DBL D.I. Jogjakarta Series 2019. Matanya masih berkaca-kaca ketika ditemui sesuai penyerahan gelar. “Saya speechless. Saya pikir masih banyak pelatih lain yang berpengalaman dan lebih pantas,” ujarnya. Gelar ini semain terasa spesial karena dirinya baru bulan lalu baru saja berulang tahun. 

Kepada DBL.id, pelatih yang satu ini menyempatkan diri untuk berbincang mengenai kiprahnya di dunia basket. Ia menyebut sudah mulai bermain basket dan mejadi tim inti di sekolahnya saat duduk di SMKN 3 Jogjakarta.

Sedangkan untuk melatih tim basket, ia menyebut sudah menapakinya sejak tahun 2012. SMPN 1 Jogjakarta menjadi batu pijakan pertamanya dalam meniti karir. “Setelah itu baru tiga tahun terakhir saya melatih SMAN 1 Banguntapan. Awalnya karena ada anak basket yang menghubungi saya dan bilang bahwa butuh pelatih,” katanya.

Dalam melatih, dirinya menyebut memiliki pendekatan tersendiri. Apalagi anak didiknya adalah anak-anak baru menginjak usia remaja. “Saya tempatkan sebuah tim laiknya sebuah keluarga. Kami setara dengan porsi dan peran yang masing-masing. Sehingga suasana tim ketika bermain dan berlatih lebih enak,” ujarnya.

Dirinya punya filosofi melatih yang unik. Ia tidak menempatkan juara sebagai prioritas utamanya. Namun ada hal lain yang lebih esensial yaitu attitude dan karakter. “Jujur saya ingin generasi sekarang punya semangat pantang menyerah dan karakter serta attitude yang lebih baik. Basket bisa menjadi wahana untuk mengembangkannya,” jelasnya.

Meski begitu visi dan filosofinya dalam melatih itu bukan tanpa tantangan. Sebagai pelatih ia mengaku kerap kewalahan mengatur jadwal anak asuhnya. “Anak zaman sekarang lebih sibuk-sibuk,” ujarnya. Meski begitu ia mengaku, melatih anak-anak SMAN 1 Banguntapan merupakan pengalaman yang menyenangkan.

Setelah ini dirinya mengaku akan memanfaatkan kesempatan mengikuti camp dengan maksimal. “Saya pengen belajar banyak. Setelah itu pulang dan membagikan pengalaman yang saya punya untuk tim dan juga untuk dunia basket di Jogja,” ungkapnya.

Jangan lupa update informasi menarik di mainmain.id ya

 

 

 

 

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game