Suporter SMAN 2 Jogjakarta Bawa Neptunus ke GOR UNY

| Penulis : 

JOGJAKARTA-Nuansa biru dipastikan akan selalu terbentang ketika SMAN 2 Jogjakarta bermain. Pasalnya, hingga babak Fantastic Four Honda DBL DI Jogjakarta Series 2019 ini, ratusan Smada Mania selalu rutin mendukung tim kesayangannya. Hari ini, Selasa (29/10), dukungan dari Smada Mania semakin spesial. Itu karena dua tim mereka, yakni tim putra dan putri berhasil lolos ke babak semifinal.

Kehadiran Smada Mania semakin spesial dengan koreo tiga dimensi yang mereka bawakan. Koreo bergambar Dewa Neptunus dalam serial Spongebob Squarepants berukuran 5x5 meter itu terbentang di tribun sisi selatan GOR UNY. Sosok Neptunus di tengah-tengah Smada Mania yang kompak mengenakan kaos biru itu seakan benar-benar menunjukkan seorang dewa laut yang keluar dari gelombang lautan dan menaungi tim basket yang berlaga.

Patrik Yuda Widagda, koordinator Smada Mania mengaku sebenarnya tak ada korelasi khusus antara “lautan” dengan identitas sekolahnya. “Yang saya amati karena beberapa warna atribut seperti jas almamater dan jas pleton inti, itu warnanya biru, makanya kami adaptasi itu jadi tema laut ke tribun,” kata Yuda. Adaptasi itu bahkan menyeluruh hingga ke maskot mereka yang merupakan sosok boneka hiu. Yuda berharap kedatangan Smada Mania dari pertandingan ke pertandingan mampu melecut semangat tim basket. 

Menurut siswa kelas XI ini, supporteran adalah kontribusi sederhana yang bisa diberikan seorang murid untuk almamaternya. “Kalau tim basket, gak hanya tanding saja, mereka juga harus latihan dengan intensitas tinggi. Sedangkan supporteran itu sederhana, datang ke GOR lalu dukung tim basket yang berlaga,” ujarnya. Untuk itu bagi Smada Mania tak ada alasan berbelit-belit untuk tidak datang ke GOR UNY.

Yuda juga bercerita bahwa supporteran bagi Smada Mania adalah ajang persaingan secara positif untuk menunjukkan kreativitas, termasuk koreo. Sebelum datang dengan koreo Dewa Neptunus, Smada Mania datang dengan koreo sosok hiu. Koreo itu disebut Yuda merupakan hasil inisiatif dari anak-anak kelas XI. “Nah setelah itu anak-anak kelas X gak mau kalah. Mereka usul untuk bikin koreo dan jadilah koreo Neptunus hari ini,” ujar Yuda. Yuda mengatakan butuh merogoh kocek kisaran Rp. 350 ribu untuk membuat koreo Neptunus itu.

Bagi Yuda pribadi, ia mengapresiasi kompetisi DBL. Menurutnya kalau tidak ada kompetisi basket pelajar terbesar se-Indonesia itu, sekolahnya, dan mungkin juga sekolah lain, akan sepi-sepi saja. “Tapi dengan ada DBL, kami jadi ada motivasi untuk tampil keren. Gak hanya tim basketnya tapi juga supporternya,” tandas Yuda. DBL juga jadi momentum perekat siswa Smada untuk bersatu mendukung tim basketnya.

Dukungan Smada Mania bagi tim basket Smada terasa sangat signifikan. Hal itu diakui oleh guard tim putri mereka Audrey Gunajaya. Audrey mengaku takjub dengan dukungan yang diperagakan oleh supporter di tribun.

“Aku jujur takjub. Temen-temen supporteran sampai memenuhi 3 tribun. Itu jadi bikin tambah semangat,” ujar Audrey. Alhasil totalitas dan loyalitas Smada Mania mampu membawa tim putra dan tim putri Smada lolos ke babak final dan berpeluang mengawinkan gelar Honda DBL DI Jogjakarta 2019 ini. Tim basket yang terakhir kali mampu mengawinkan gelar juara tim putra dan putri adalah SMAN 4 Jogjakarta beberapa tahun silam.  

 

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya