ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

SURABAYA - Anthony Neuville Leonardo tersungkur ke tanah dan tangisnya pecah saat tim yang dibelanya, SMA St. Louis 1 Surabaya memastikan bahwa tahta champion Honda DBL East Java Series 2019 kembali diraih. Ini kali pertama Neuville mengangkat tropi bersama Sinlui, julukan SMA St. Louis 1 Surabaya.

Selain berhasil mengantarkan Sinlui mempertahankan juara, Nueville juga mendapatkan kebahagiaan lainnya. Dia terpilih menjadi first team Honda DBL East Java Series 2019.

Terpilihnya Nueville masuk dalam first team Honda DBL East Java Series 2019 bukan tanpa sebab. Siapapun yang mengikuti gelaran Honda DBL East Java Series 2019 pasti setuju melihat Neuville masuk ke first team. Sebab, pemain berusia 16 tahun ini cukup gemilang di musim ini.

Di sepanjang kompetisi, ia sukses menorehkan 100 angka untuk Sinlui. Selain produktif, forward bernomor jersey 9 ini juga aktif memberikan assist. Dengan capaian itu, Nouville tetap rendah hati. Sebab, itulah yang dipesankan orang tuanya. 

“Orang tua saya berpesan agar tidak sombong dan tetap rendah hati. Meskipun terpilih first team saya harus tetap giat berlatih," ujarnya.

Kata Neuville, bukan hanya keluarganya yang bahagia dengan predikat first team tersebut. Kawan-kawannya juga begitu bahagia mendengar Neuville masuk first team.

"Begitu ada pengumuman, teman-teman semua kasih selamat," ujarnya pada tim DBL.id, Minggu (20/10). 

Pada tim DBL.id, Neuville bercerita banyak soal perkenalannya pada basket. Ia pertama kali mengenal basket sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, ia kepincut dengan basket setelah mengikuti ekstrakulikuler di sekolah lamanya.

Orang tua Neuville ternyata menaruh perhatian besar pada bakat anaknya itu. Melihat ada potensi pada diri Neuville, kedua orang tuanya mendorong sang buah hati untuk terus berlatih. Termasuk memberi kesempatan Neuville bergabung ke sebuah klub basket.

Tak cukup di situ, orang tua Neuville juga membangun lapangan basket kecil di pekarangan rumahnya. Di sana, hanya ada satu buah ring yang kerap dibuat Neuville berlatih layup dan under ring. Orang tuanya juga selalu mengingatkan Neuville untuk berlatih fisik, seperti misalnya latihan lari. "Agar nafas juga kuat," katanya.

Dari ring itulah mimpi seorang Neuville kecil lambat laun mulai bertumbuh. Ia tak mulai bermimpi bahwa basket adalah jalan hidupnya. Namun, ia tak pernah mengira bahwa basket akan mengorbitkan namanya setinggi ini.

Sejak kecil Neuville memang sudah terbiasa dengan iklim kompetisi basket. Saat duduk di bangku SMP, dia tergabung dalam tim basket SMP Angelus Custos 1. Bersama SMP AC 1 -julukan Angelus Custos- dia juga beberapa kali menorehkan prestasi.

Bagi Neuville, kunci dari kesuksesan yang ia miliki hari ini adalah doa yang tak putus, dan latihan yang rutin.

“Kalau saya bisa, seharusnya setiap anak juga memiliki kesempatan yang sama. Yang terpenting adalah, kemauan untuk berusaha lebih keras, dan terus berdoa agar mendapat hasil yang terbaik,” tutup Neuville.(*)

Nantikan cerita-cerita mereka yang terpilih first team dari kota-kota lainnya, setiap hari di DBL.id

 

Kalau kalian lagi mager di rumah, yuk baca update informasi-informasi terbaru dari mainmain.id 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY