JOGJAKARTA-Hari kesembilan Honda DBL DI Jogjakarta Series ditutup dengan laga sengit. Tim putri Namche berhasil meraih tiket playoffs setelah memupuskan asa BMD yang juga berharap bisa lolos. Namche menutup kemenangan setelah melakoni overtime dengan skor 23-18
Kuarter pertama laga berjalan BMD terlihat main lebih ngotot. Berulang kali drive nomor Laura Wijaya menusuk pertahanan Namche. Namche bukannya tanpa perlawanan. Meski dibuat tidak terlalu nyaman mengembangkan setplay, mereka masih menempel lawan dengan ketat. Skor 6-4 untuk BMD.
Di kuarter kedua, angin berbalik menghembus ke arah Namche. Mereka lebih cepat mengembangkan permainan dan mengandalkan fastbreak. Pendekatan itu sama sekali berbeda dengan yang mereka peragakan di kuarter pertama dan cukup membuat BMD kebingungan meresponnya.
Kejar-kejaran jadi tajuk jalannya pertandingan di selanjutnya. Empat menit berlangsung, giliran BMD yang tancap gas. Dalam kurun waktu itu kondisi berubah dan giliran BMD yang memimpin.
Namun hal itu tak berselang lama ketika Elisabeth Ratu Mariska melesakkan tembakan threepoint. Momen itu menjadi pelecut bagi Namche karena setelahnya mereka bisa menjaga jarak dan memimpin. Kuarter ketiga pun mereka tutup dengan keunggulan tipis satu angka, 15-14.
Di kuarter pemungkas kedua tim masih terus melakukan jual beli serangan. Sayang penyelesaian kedua tim belum mampu mengubah skor hingga satu menit pertandingan tersisa. Momentum bagi Namche untuk menjauh datang ketika Elisabeth Ratu Mariska berhasil menceploskan free throw dan membuat mereka unggul 16-14.
Bau kemenangan bagi Namche yang sudah terhirup tiba-tiba hilang ketika Laura Wijaya yang tak terkawal dengan bebeas melesakkan two points shoot. BMD kembali menyamakan kedudukan dan membuat laga berlanjut overtime. L
Di babak overtime, BMD terus memepet Namche. Namun, momentun muncul saat Elisabeth Ratu Mariska berhasil melesakkan satu free throw dan disusul two points shoot dari RR. Kinandita Hayu. Momentum itu menjadi titik penentu lantaran mengunci kemenangan Namche.
Pelatih Namche Muhammad Cholil menyebut motivasi internal anak asuhnya yang jadi kunci permainan. Sedangkan secara taktikal ia mengaku tak banyak memberikan perubahan. "Saya tidak kasih pola atau instruksi teknis permainan khusus. Kemauan anak-anak untuk lolos yang jadi kekuatan mereka," katanya.
