Perhelatan Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series segera dimulai. Sebanyak 16 tim finalis yang terdiri dari 8 tim putra dan 8 tim putri bakal berjibaku guna berburu mahkota Raja dan Ratu penguasa Ibu Kota. Gaungnya Honda DBL DKI Jakarta ternyata tak lepas dari pantauan mantan manajer Timnas basket putri Indonesia, Augie Fantinus. Dirinya memang kerap datang langsung menyaksikan pertandingan pada fase penyisihan di tingkat regional lalu.

Tak mau ketinggalan, pada kesempatan kali ini, Augie turut memprediksi tim mana yang memiliki kans di babak Championship Series ini. Sebagai mantan manajer Timnas putri, Augie menyoroti persaingan pada sektor putri.

Menurutnta, ia masih melihat potensi besar SMAN 28 untuk kembali meraih gelar juara. “SMAN 28 punya kedalaman skuad yang bagus. Christabel dan Keisha itu gokil banget sih,” ujarnya saat dihubungi tim DBL.id.

SMAN 28 sendiri menempati Grup B. Juara Jaksel itu tergabung bersama SMA Labschool Rawamangun (champion East Region), SMA Dian Harapan (runner-up West Region), dan SMA Santa Ursula (runner-up North Region). Namun, biarpun dia melihat kans besar ada di tangan SMAN 28, aktor berusia 40 tahun itu menuturkan SMA Santa Ursula bisa jadi salah satu kuda hitam di Grup B.

“Gue nonton pas final North Region lalu. Mereka (re: SMA Santa Ursula) itu debutan tapi punya cara bermain yang bagus. Meski kalah di final, gue rasa dia bisa jadi ancaman di Championship Series ini,” tuturnya.

Meski begitu, bukan berarti dua pesaing lainnya di Grup B SMA Labschool Rawamangun dan SMA Dian Harapan tak diperhitungkan. Augie menekankan bahwa Honda DBL ini penuh gengsi, kejutan sudah pasti bisa terjadi. “Kalau gue melihat, semua punya kans, cuma tinggal mental di lapangan aja. Siapa yang siap dia bisa menang,” cuapnya.

Lebih lanjut Augie juga melihat Jaksel masih bisa menguasai Championship Series. Di Grup A, host DBL Bajak Sekolah itu memprediksi SMAN 70 bisa lolos dari jeratan persaingan. Bahkan, Augie memprediksi SMAN 70 bisa jadi juara Grup. “SMAN 70 punya potensi. Savira Alifa, center mereka berani pegang bola. Kalau Savira bisa konsisten membawa semangat tim, SMAN 70 bisa melangkah ke semifinal,” pungkas Augie. Runner-up Jaksel itu tergabung bersama SMAN 21 Jakarta (runner-up East Region), SMAK 1 Penabur (champion West Region), dan juga SMAN 1 Jakarta (champion North Region).

Namun, Augie melihat SMAN 1 juga punya kans buat mengganggu SMAN 70 di Grup A. Srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) punya kualitas pemain yang bisa bersaing di Championship Series ini. “Kalau di SMAN 70 ada Savira, SMAN 1 punya Aza Magdalena. Dia harus bisa fight sampai akhir pertandingan. Kuncinya ada di Aza, jangan sampai dia down karena dia jadi motor serangan SMAN 1,” cuap Augie.

Augie juga memprediksi, kemungkinan terbesar all South Region Final bisa terulang kembali di tahun ini. “Tahun lalu SMAN 3 versus SMAN 28. Gue melihat tahun ini Jaksel masih unggul, buat final SMAN 28 masih bisa ketemu SMAN 70 kayak final Jaksel lalu,” katanya.

Mantan manajer yang turut mengantar Timnas Indonesia meraih medali perak pada SEA Games 2015 di Singapura itu juga berpesan terkait persaingan di Honda DBL. Baginya Honda DBL ini ketat. “Potesnsi pebasket putri di Indonesia tuh bagus. Tinggal pengalaman, kesiapan pelatih, dan yang paling penting mental. Di DBL pressure di lapangan tinggi. Yang bisa bermain tenang, kontrol emosi dia bisa meraih kemenangan,” ujar Augie. ()

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Student Athlete Asal Bali Siap Nribun di Indonesia Arena!
Menuju Musim Baru: Mental Lebih Siap, SMAN 2 Merauke Optimistis Tatap Musim 2020
Menuju DBL Lampung: Putra Smansa Lampung Punya Sesi Curhat Bareng Pelatih
Putri SMAN 28 Jakarta Andalkan Teamwork Hadapi Zebaoth