JAKARTA - Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series semakin dekat. Setelah didapatkan masing-masing perwakilan dari empat region Ibu Kota, drawing penentuan grup pun dilakukan 8 tim dari putra yang terbagi menjadi dua, Grup A dan B. Masing-masing grup terdiri dari dua juara dan dua runner-up dari empat region.
Salah satu tim yang tampil mengejutkan musim ini, SMA Dian Harapan yang berhasil merengkuh titel runner-up West Region dan masuk dalam jajaran Grup B. Nantinya, Zebaoth (julukan SMA Dian Harapan) harus menghadapi juara East Region, SMAN 71 Jakarta, juara South Region, SMAN 28 dan runner-up North Region, SMAK 5 Penabur.
Meski musim ini merupakan kali pertama SMA Dian Harapan mencicipi Championship Series, tim asal Kali Deres, Jakbar ini tak dapat diremehkan. Berikut empat hal yang perlu diperhatikan dari SMA Dian Harapan di gelaran Championship Series musim ini.
Road To Championship Series
Selama perjalanannya di seri Jakarta Barat, tim putra SMA Dian Harapan telah menghadapi empat tim kuat di Jakbar. Lawan pertama mereka adalalah SMA Kristoforus 2 yang datang sebagai semifinalis Jakbar. Zebaoth berhasil menundukan Kristo 2 dengan skor 43-33. Selanjutnya mereka sukses menaklukan SMA 1 Barunawati dengan keunggulan 91-18.
Pada fase semifinal, Zebaoth melangkahi SMA Ipeka Puri Indah dengan skor 70-63. Hanya saja tim besutan Hery Antonius ini takluk di final Jakbar dari SMA Bukit Sion dengan skor 101-35. Meski begitu kegarangan putra Zebaoth tak bisa dianggap remeh. Mereka sudah mengemas 239 poin dari empat laga yang mereka jalani.
Statistik Key Player
Zebaoth musim ini mempunyai mesin pencetak angka yang sangat berbahaya. Garda andalan mereka Nathan Veshdino dengan catatan minute per game 30 menit 12 detik mampu menyumbangkan 71 poin bagi Zebaoth, Pemain bernomor punggung 5 itu juga berbahaya dalam menciptakan peluang. Catatan field goals Nathan mencapai angka 40,2 persen. Nathan juga kerap mencuri bola dari penguasaan lawan. 10 kali steals berhasil dibukukan olehnya.
Bukan hanya Nathan, Zebaoth juga punya pemain lain yang banyak mencetak angka. Ia adalah Bryan Aditya garda Zebaoth yang berhasil mencetak 44 angka. Akurasi free throw nya juga mencapai angka 76,2 persen. Selain itu, Bryan juga membukukan 13 kali total rebound, 3 assist dan 3 steals.
Kekuatan Tim
Selama empat laga yang dijalani, 239 poin telah direngkuh Zebaoth. Tim asuhan Hery Antonius ini lebih sering memanfaatkan small man cepat mereka untuk menembus area paint lawan. Field goals mereka mencapai angka 37,7 persen.
Pasukan asal Kalideres itu juga kerap menciptakan dua poin. Tercatat persentase two point per game mereka yang mencapai 39 persen. Namun jika bicara kejituan tembakan, Zebaoth juga memiliki presentase keberhasilan free throw yang tinggi hingga mencapai 64 persen.
“Kami punya pemain dengan speed tinggi, dan teamwork yang baik. Karena kekuatan pemain kami sebenarnya rata, nggak ada pemain yang dominan. Jadi kami akan memanfaatkan pemain kecil kami yang cepat-cepat, dan main dibawah untuk memanfaatkan satu pemain kami yang punya size besar.” ungkap Hery.
Evaluasi Tim
Raihan runner-up di seri regional sebelumnya tentu menjadi evaluasi penting untuk tim Zebaoth. Coach Hery meyakini sebenarnya tim asuhannya bisa tampil lebih baik pada seri Jakbar lalu. Karena itu Zebaoth melakukan evaluasi dan memperbaiki semua kesalahan yang sebelumnya terjadi agar dapat tampil lebih baik di babak Championship Series.
“Evaluasi kami masih besar di defense, bagaimana menghadapi pick and roll dari lawan, bagaimana kami mengatasi screen, bagaimana kami menghadapi second chance dari lawan agar mereka tidak mudah mendapat kesempatan kedua untuk menyerang. Kita latih dan perbaiki hal itu selama persiapan untuk Championship Series ini,” jelasnya.
Baca juga:
- Chemistry Tim Menjadi Kekuatan The Lions
- SMAN 28 Jakarta Fokus Tingkatkan Field Goals
- Sapta Eka Andalkan Pemain Cepat
