Kartini adalah salah satu pahlawan Indonesia. Pahlawan untuk urusan emansipasi wanita yang juga dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Kartini mengajarkan kita semua untuk kemauan belajar.

Semangatnya serta tekadnya yang tinggi untuk memperjuangkan nilai-nilai kehidupan kiranya menjadi teladan.

Baca juga: Jejak Perjalanan Mega Perdana dari Medali Perak sampai Berbagi Ilmu di Daerah

Hal ini terbukti ketika tulisan-tulisan Kartini dibaca oleh wanita-wanita di Eropa. Di usia muda, ia sudah fasih berbahasa Belanda.

Di Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 ada begitu banyak teman-teman yang terinspirasi dari Kartini.

Baca juga: Semangat Kartini Hidup dalam Diri Melaty, Pelatih SMAN 3 Padang

Mulai dari tim dance, suporter, sampai pelatih dan pemain. Mereka bukan hanya terinspirasi saja, melainkan juga menginspirasi.

Cerita kali ini datang dari Sari Melati Kusuma Astuti, kepala pelatih SMA Al-Abidin Bilingual Boarding School Surakarta. Seperti cerita-cerita pada umumnya. Ketika memulai terjun di dunia kepelatihan, coach Sari menemui beragam kendala.

Salah satunya adalah melawan stigma soal pelatih basket kenapa perempuan. Menjadi bukti bahwa peran perempuan di olahraga basket tidak mudah. Simak obrolannya di sini.

Halo coach Sari, pertanyaan pembuka, hal apa sih yang mendasari coach Sari pada akhirnya menjatuhkan pilihan untuk menjadi pelatih?

Saat saya masih jadi pemain, saya suka sama basket karena cabang olahraga baru yang saya kenal. Eh malah jadi hobi. Ada satu hal yang selalu saya syukuri ketika saya kecemplung di basket.

Rasa senang dan juga lega itu muncul ketika kita sebagai pelatih bisa membantu anak-anak lebih mengenal basket. Bukan secara permainan saja melainkan juga nilai-nilai kehidupan.

Ketika awal melatih sampai sekarang apa coach Sari sempat dipandang sebelah mata? Karena kan mungkin stigma soal pelatih basket putri masih terkesan jarang di Indonesia.

Kalau diremehkan sih nggak ada. Mungkin lebih tepatnya diragukan. Pada awal-awal melatih apalagi kan saya waktu awal sempat melatih tim putra kan. Sampai sekarang kalau orang ketemu saya di luar lapangan juga masih bertanya. Apa iya perempuan melatih? Pertanyaan-pertanyaan itu sering saya temui.

Melihat pandangan seperti itu, apa keraguan itu menjadi sebuah tantangan bagi coach Sari sendiri?

Saya rasa mereka hanya menilai dari luarnya saja. Tantangannya adalah kita (pelatih perempuan) harus bisa membuktikan dan menunjukkan proses growth and gain anak-anak. Membantu proses mereka berkembang menjadi lebih baik. Bukan hanya di basket tentunya.

Musim ini ada 11 pelatih perempuan yang berangkat ke Kopi Good Day DBL Camp 2025. Terbanyak sejak 2010. Melihat fenomena ini menurut coach Sari bagaimana?

Semakin banyak pelatih-pelatih perempuan di DBL saya ikut merasa senang. Karena melatih itu bukan cuman ranah laki-laki. Perempuan juga mampu jika ingin maju.

Melatih itu bukan cuman ranah laki-laki. Melihat pandangan banyak orang yang masih berpusat perihal itu ada tanggapan coach?

Kurang tepat kalau seperti itu. Kan basket olahraga bukan cuman buat laki-laki. Ada pemain perempuannya, ada tim perempuan juga. Begitu juga dengan pelatih. Selama perempuan-perempuan ini mampu, punya karakteristik, dan ingin berbagi ilmu, why not?

Ada tanggapan coach Sari terkait perkembangan bola basket putri di Indonesia? Bisa dibilang sumber daya yang melimpah ini punya wadah kecil.

Ironi negeri ini. Tim putri Indonesia itu sering bisa berbicara banyak di International Event meski tidak ada wadah yang besar. Semoga sooner or later benearan ada lagi wadah untuk menjadi jembatan buat athlete-athlete ini.

Apa harapan coach Sari sendiri untuk basket putri Indonesia?

Basket putri Indonesia bisa setara dengan putra. Punya wadah kompetisi yang berjenjang, sama-sama punya precius value, dan Bismillah lebih mendunia.

Baik terima kasih banyak coach Sari.

Sama-sama, Mas.

Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Populer

Selamat! Berikut Daftar Juara DBL Yogyakarta 2024, Sekolahmu Juara Apa?
Ayah Asal Riau Ini Hadiahkan Tiket Indonesia Arena untuk Sang Buah Hati
Fantastic Four: Awas Comeback SMAN 1 Cikampek
Preview Laga North Region: Tim Debutan Ancam Sang Juara
Ukuran dan Tinggi Ring Basket Sesuai Aturan FIBA