Pembuktian Nur Layli di Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 Jambi. Ada misi besar yang dibawa Layli, student athlete asal SMAN 1 Batanghari kala ia melantai di DBL Jambi. Pembuktian soal tinggi badan tak berpengaruh di basket.
Iya, pada skuad Smansa Batanghari tak ada satu pun pemain yang punya tinggi di atas 170 sentimeter. Pemain tertinggi mereka adalah Hanifah Dzakiyah. Itu saja tingginya hanya 168 sentimeter. Sisanya ada enam pemain yang memiliki tinggi di bawah 160 sentimeter.
Layli sendiri tingginya hanya 153 sentimeter. Selama dua laga ia sudah mencetak 16 poin dan 10 steal. Ia bukan hanya gesit melainkan juga pandai kala mencuri bola dari tangan lawannya.
Ternyata punya tinggi 153 sentimeter membuat Layli sering diremehkan.
“Saya sering diremehkan orang lain karena punya tubuh yang kecil. Banyak yang bilang emang iya kamu pemain basket, kok pendek gitu-gitu,” ujarnya.
Nah, DBL Jambi menjadi pembuktian bagi Layli. Membuktikan bahwa tinggi badan tak relevan di basket.
“Aku ingin membuktikan kalau bertubuh kecil, aku punya semangat yang tinggi dan kemampuan yang baik untuk jadi pemain basket yang dapat diandalkan,” ungkapnya.
Ternyata sejak awal bermain basket Layli sudah diremehkan. Banyak yang bilang ia tak akan lama di basket karena tersingkir oleh tinggi badan yang tak ideal.
“Sejak pertama terjun di basket sudah diremehkan. Kadang bikin aku minder juga,” sambungnya.
Layli menyulap tinggi badan yang hanya 153 sentimeter itu menjadi sebuah berkat. Sebuah keunggulan yang tak dimiliki oleh anak-anak lain. Caranya bagaimana? Ia menambah lagi porsi latihan.
“Aku menambah porsi latihan dari teman-teman yang lain. Bahkan menantang beberapa senior basket untuk by one agar bisa tahu kemampuan aku sudah sampai mana,” terangnya.
Hasilnya seperti yang sekarang terlihat. Meski melawan beberapa pemain yang punya tinggi di atas Layli, doi tak gentar menusuk, menembak dan melakukan jurusnya. Gesit dan terampil.
“Pokoknya aku mau ingin terus berproses biar menghasilkan yang terbaik. Gak mau mengecewakan orang-orang yang sudah bantu dan dukung aku sama tim,” cetusnya.
Layli menjadi bukti bahwa tinggi badan tak berpengaruh di basket. Asal punya kemauan untuk belajar, berlatih, dan berusaha. Semua bisa mencetak poin dan jalan menuju impian bisa digapai. Prove them wrong, Girls!