ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Potret Riana Harefa di DBL Medan 2025

Selalu ada cerita menarik datang dari para student athlete dalam Honda DBL with Kopi Good Day 2025 North Sumatera. Kali ini, kisah tersebut datang dari Riana Harefa, salah satu pemain SMA Sutomo 1 Medan. 

Berbicara soal performanya memang tak perlu diragukan lagi. Cewek yang akrab disapa Riana ini selalu berhasil menyuguhkan permainan impresif di setiap pertandingan. 

Ia bahkan dengan mudah mengantarkan srikandi Sutomo 1 ke partai Fantastic Four setelah menundukkan SMAN 3 Padang Sidempuan dengan skor meyakinkan 67-12. Dalam laga Rabu, 19 Februari 2025 itu, Riana tampil dominan dengan mencatatkan 24 poin, 5 rebound, 7 assist, dan 8 steal

Namun, kepiawaiannya dalam mengolah bola tak hanya membuat Riana bersinar di lapangan. Siapa sangka, kemampuan tersebut juga mengantarkan Riana merambah dunia kepelatihan. Selain aktif sebagai student athlete, pemain bernomor punggung 15 ini ternyata turut disibukkan dengan perannya sebagai pelatih di sebuah klub basket. 

“Aku mulai jadi coach waktu kelas 11 awal, untuk usia yang aku ajar itu empat sampai tujuh tahun,” buka Riana. 

“Awal mula aku sebagai coach itu karena ada salah satu alumni yang ajak aku. Terus, aku terima karena buat tambah pengalaman aja, sih, sekalian isi waktu luang,” lanjutnya.

Menjalani peran sebagai pelatih tentu semakin menambah daftar panjang kesibukan Riana. Kendati demikian, ia mengaku bahwa dirinya tetap mampu mengatur waktu tanpa kendala berarti. 

Baca juga: Kenrick Hendharmin, Overthinking, dan Kendrick Lamar

Nggak pernah kesulitan atur waktu sama sekali. Aku ngajar cuma hari Sabtu dan Minggu. Itu juga dibagi jadi dua shift perharinya. Terus, untuk sekolah sama latihan tetep jadi prioritas utama aku. Jadi, nggak ganggu sama sekali,” ujar Riana.  

Menurutnya, kegiatan sebagai pelatih dapat memberikan pengalaman berharga. Gadis kelahiran 2006 ini merasa lebih mudah memahami sudut pandang Dany Adrian Simatupang sebagai nahkoda tim Sutomo 1. 

Di samping itu, melatih kelompok usia empat hingga tujuh tahun turut menjadi tantangan tersendiri. Riana berterus terang bahwa menghadapi mereka bukanlah tugas yang mudah. 

“Jadi bisa ngerasain apa yang dirasain sama coach, kayak ngerti gitu kalau jadi coach tuh nggak mudah. Banyak susah senangnya. Apalagi, harus ngertiin setiap anak yang punya karakter dan mood berbeda,” beber Riana. 

“Karena aku ngajarnya di umur empat sampai tujuh tahun, menurutku itu lebih susah dibanding ajarin anak yang umurnya sudah 12 tahun ke atas karena harus bener-bener ngerti dan ikutin mau mereka. Jadi, mereka bisa anggap basket itu seru,” tambahnya. 

Walau dihadapkan dengan kegiatannya sebagai pelatih, Riana tentu tetap menaruh fokus untuk menyambut gelaran DBL Medan 2025. Ia bahkan optimistis dapat kembali mencatatkan namanya dalam jajaran First Team. 

“Target aku tahun ini yang pasti bawa tim jadi champion. Aku juga tetep targetin diri aku buat masuk DBL Camp, tapi itu nggak menajdi prioritas utama. Masalah DBL Camp atau gelar lainnya itu sebagai bonus aja. Kalau aku mainnya bagus, pasti bisa kepilih!” tegasnya. 

Baca juga: Bukan Juara, Ini Target Ricky Marcelo di DBL Medan 2025

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY