JOGJAKARTA - SMAN 3 Jogjakarta memberikan sinyal peringatan kepada setiap lawannya. Abriele Qudsi, siswa kelas 12 yang juga kapten dari sekolah beralias Padmanaba itu mengatakan timnya memukul rata setiap lawan sebagai pihak yang harus ditaklukan.
Untuk pertandingan pembuka, Padmanaba akan berhadapan dengan SMAN 11 Jogjakarta. Bagi Abriel, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh timnya supaya bisa mendapatkan hasil positif. Salah satunya adalah defense. Mereka akan memperkokoh pertahanannya.
“Menghadapi mereka, kami harus lebih cepat saja menjadikan pola permainan. Selain itu juga memperkuat dan memperketat defensenya. Kami mengincar fast break,” beber Abriel.
Padmanaba akan menjadi salah satu “pengisi” di helatan Open Party Honda DBL DIY Series 2019 yang diadakan di GOR UNY, Kamis (10/10) besok. Hal ini mengingatkan Abriele pada helatan DBL tahun lalu dimana Padmanaba juga bertanding di hari pertama helatan DBL.
Untuk itu dirinya memastikan timnya akan tampil gas-pol sejak pertandingan pertama. Latihan demi latihan serta beberapa kali uji tanding menjadi modal penting SMA yang beralamat di Kotabaru itu.
“Bahkan kalau off day juga tetep pada latihan fisik buat jaga stamina,” papar Abriel. Push up, sit up, jumping rope, hingga berlari mengelilingi sekolah menjadi menu latihan para punggawa tim basket putra Padmanaba.
Selain itu faktor mental juga menjadi penting. Abriel tak memungkiri, mental yang tidak terlalu kuat jadi salah satu faktor kegagalan Padmanaba lolos dari babak grup di tahun lalu. Untuk itulah Padmanaba aktif mengikuti kompetisi-kompetisi lain sebelum DBL dimulai.
“Kita juga sering adakan banyak uji tanding di kandang lawan yang banyak ditonton oleh pendukung mereka. Tujuannya untuk memperkuat mental,” jelasnya.
Dengan segala persiapan itu, Abriel percaya bisa membawa tim yang ia pimpin minimal menembus Big Eight. “Tapi dengan persiapan yang lebih matang, kami harus bisa lebih,” tuturnya.
Baca juga: Materi Pemain Lebih Baik, SMAN 11 Jogjakarta Optimis Melangkah Jauh di Musim Ini