Abadi di basket Smahada (SMAN 2 Hang Tuah 2 Sidoarjo). Kabar duka diterima teman-teman basket Smahada pada Kamis, 6 Februari 2025. Pelatih tercinta mereka, Didiet Isradinur berpulang.
Coach Didiet -sapaan karibnya- telah lama menjadi pelatih Smahada. Baik pelatih sektor putra maupun putri yang bertanding di DBL Surabaya. Saat musim 2019. Coach Didiet membawa skuad putri Smahada merasakan megahnya tampil di babak utama DBL Surabaya.
Sebanyak dua kemenangan pada babak penyisihan kala itu sudah cukup untuk mengantarkan Gabriella Jihan dan kawan-kawan tampil di babak utama. Prestasi tersebut jelas tak boleh dianggap sebelah mata mengingat persaingan DBL Surabaya begitu ketat.
Pada sektor putra, coach Didiet nyaris membawa tim putra Smahada tampil di babak playoffs kala musim 2022. Memainkan laga penentu kala bertemu SMAN 1 Gresik, putra Smahada harus tumbang dengan selisih sepuluh poin.
Musim-musim selanjutnya meski masih gagal membawa Smahada melangkah jauh di DBL Surabaya, coach Didiet selalu bisa mempersembahkan kemenangan. Kemenangan yang berarti bagi anak asuhnya.
Musim ini di Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 East Java-North menjadi musim terakhirnya menjadi peramu strategi bagi Smahada. Di balik setiap pertandingan, keringat, dan tangisan pada akhir laga, semua cerita bersama beliau tersimpan rapi dalam setiap memori para penggawa Smahada.
"Coach Didiet bukan sekadar pelatih, tapi juga sosok ayah, mentor dan sahabat bagi kami semua. Beliau bukan hanya mengajarkan cara bermain basket. Tapi juga soal disiplin dan perjuangan," ungkap Aqmar Putra, salah satu penggawa Smahada musim ini.
Sejak musim 2013 coach Didiet telah menjadi kepala pelatih basket Smahada untuk mengarungi beragam kompetisi, utamanya DBL Surabaya. Selama itu pula ada begitu banyak memori yang beliau ukir bersama anak asuhnya melantai di DBL Arena.
Perjuangan mencari kemenangan, saling menguatkan kala menelan kekalahan, dan juga tertawa lepas di koridor ruang ganti ketika berhasil membawa pulang kemenangan.
Coach Didiet ketika mendampingi anak asuhnya dari pinggir lapangan
"Paling mengenang di saya itu waktu coach Didiet berada di DBL Arena. Beliau menjadi otak di lapangan. Dukungannya ke teman-teman sangat membekas di hati saya. Beliau adalah pelatih yang sangat menyayangi anak didiknya. Pelatih yang menurut saya harus ada penerus selanjutnya," terang Ivano Ega, penggawa Smahada.
Banyak musim berganti, pemain datang dan pergi, coach Didiet abadi. Dan di Smahada sendiri akan selalu ada tempat untuk sang pelatih tercinta, Didiet Isradinur. Selamat jalan coach. Swargi langgeng.
Profil coach Didiet bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)