Wasit menjadi elemen yang tak terpisahkan dalam setiap pertandingan basket. Begitu juga dengan gelaran Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Lampung.
Kehadiran mereka bukan hanya mengawal jalannya laga, tetapi juga memastikan pertandingan berlangsung dengan sportif. Peran penting ini turut dirasakan oleh Ibnu Susilo, salah satu pengawas wasit dalam DBL Lampung 2025.
Sepak terjangnya dalam dunia basket memang tidak perlu diragukan lagi. Berkat pengalamannya tersebut, pria yang akrab disapa Ibnu ini telah mengantongi lisensi dari DPD Jakarta sekaligus menjabat sebagai Komisioner FIBA sejak 2016.
Ia pun dengan tangan terbuka membagikan awal perjalanannya menapaki bidang ini. Ia menuturkan bahwa kariernya lebih dulu dimulai sebagai seorang penggawa.
“Diawali sebagai pemain yang kecil, buruk, tidak punya potensi, akhirnya jadi pelatih. Wah, karier pelatih saya cukup cemerlang sebenernya. Berkali-kali dipilih menjadi pelatih terbaik, sempet bawa IKIP Jakarta dengan pemain nonbasket tembus Divisi Satu Nasional,” buka Ibnu.
“Saya juga pernah mendapat beasiswa sebagai pelatih dari Tahir Foundation Jr. NBA, tapi memang kompetisi sebagai pelatih sangat kompetitif di Jakarta. Saya banting setir jadi wasit, Alhamdulillah dalam waktu empat atau lima tahun berhasil jadi wasit FIBA,” lanjutnya.
Sebagai wasit, Ibnu memulai perjalanannya dengan lebih dulu memperoleh lisensi tingkat daerah di bawah naungan DPD Jakarta. Ia kemudian mendapat tawaran untuk menduduki jabatan sebagai Komisioner FIBA.
Menurutnya, jabatan prestisius tersebut datang bukan hanya karena keahliannya dalam basket. Ibnu menilai bahwa kemampuan bebahasa asing juga memainkan peran vital dalam membuka peluang yang lebih luas.
Baca juga: Raih MVP DBL Lampung 2025, Marchello Rulin Ungkap Target Barunya
“Awalnya diminta saat kami sedang ada refreshment wasit Asian Basketball League. Waktu itu, Indonesia belum pernah punya pengawas komisioner dengan lisensi FIBA. Berkali-kali dicoba oleh beberapa orang dari pertama kali kepengurusan DPP,” cerita Ibnu.
“Akhirnya, saya diminta mungkin karena memiliki kemampuan bahasa Inggris. Saya setuju mendaftar dan akhirnya saya lulus menjadi Komisioner FIBA,” tambahnya.
Suka dan duka tentu mengiringi langkah Ibnu sebagai wasit selama belasan tahun terakhir. Namun, ia mengaku bahwa perjalanannya dalam bidang ini lebih banyak diwarnai pengalaman menyenangkan.
“Banyakan sukanya, dukanya dikit. Dukanya kadang di negara sendiri nggak diakui kompetensinya, tapi anyway dukanya jarang. Jadi, banyakan sukanya,” tuturnya.
Pun dengan pengalamannya sebagai pengawas wasit dalam DBL Lampung 2025. Ia begitu mengapresiasi sportivitas setiap student athlete yang melantai sepanjang gelaran ini. Selain itu, Ibnu turut memuji antusiasme suporter yang memadati tribun GSG Unila Bandar Lampung.
Tak ketinggalan, Ibnu ternyata juga telah mempersiapkan pesan khusus bagi para student athlete di DBL Lampung 2025.
“Sepanjang lima hari menyaksikan DBL Lampung, tampaknya memang tingkat persaingan sangat ketat. Masing-masing SMA punya kemampuan yang berimbang. Namun, jika Lampung ingin lebih di tingkat nasional, adik-adik harus banyak berbenah baik dari skill individu maupun tim,” pungkasnya.
Baca juga: Siti Nilan Maharani Buka Musim Perdana dengan Raih MVP DBL Lampung 2025
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa