Ada wajah tak asing hadir di antara jajaran pemain tim putri SMAN 1 Kota Gajah (Smansaga) dalam Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Lampung. Dia adalah Inggil Nayla Yunus.
Sosoknya memang sudah terlihat sejak musim lalu. Menariknya, keberadaan Inggil (sapaan karibnya) kala itu bukanlah bagian dari skuad di lapangan. Melainkan sebagai salah satu anggota Dfodio Dance Crew, tim dance asal SMAN 1 Kota Gajah.
Kemampuannya di bidang tari sejatinya tak perlu diragukan lagi. Ia bahkan pernah berpartisipasi dalam kompetisi dance internasional bertajuk Andong Mask Dance Festival di Korea Selatan.
Kini, keputusannya untuk banting setir ke dunia basket jelas mengundang pertanyaan besar. Kepada dbl.id, ia pun tak segan membagikan alasan di balik keputusannya mulai menggeluti olahraga ini.
“Awalnya itu aku diajak temen karena menurut dia aku mampu di basket, terus coach juga minta aku join. Apalagi, di sekolah juga minimal harus ikut satu ekskul. Pas itu, aku keluar dari Paskribaka, sedangkan dance itu bukan termasuk ekskul di sekolah,” buka Inggil.
Pemain bernomor punggung 17 ini mengaku bahwa bukan hal mudah untuk beralih dari dunia tari ke basket, mengingat keduanya merupakan bidang yang bertolak belakang. Meski begitu, keputusan besar ini mengantarkan Inggin menemukan pengalaman baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
“Perbedaannya sih, awalnya cuma tampil, nunggu keputusan juri, dan hafalan doang di dance. Terus, tiba-tiba pindah ke basket yang olahraga kontak fisik. Tapi, aku nikmatin karena seru banget dan aku juga seneng sama hal-hal baru,” bebernya.
Baca juga: Cedera Tak Halangi Nafiis Albani untuk Tampil All Out di Final DBL Lampung 2025
DBL Lampung 2025 menandai debut Inggil dengan peran yang berbeda. Ia tak menampik bahwa dirinya sempat diselimuti keraguan. Beruntung, perasaan tersebut cepat sirna berkat tekad serta dukungan dari orang-orang sekitar.
“Aku sempet dimarahin sama coach pas aku mau dance lagi di DBL tahun ini. Setelah aku pikir, pecuma juga udah latihan setiap hari tapi aku nggak coba tanding di event besar kayak DBL,” ujar Inggil.
“Aku basket emang bener-bener baru SMA ini, tapi Alhamdullilah aku ada basic olahraga sedikit. Dari SMP, aku udah badminton dan aku juga suka lari,” lanjutnya.
Gadis kelahiran 2008 ini juga bersyukur karena adanya dukungan kedua orang tua yang mengalir deras. Menurutnya, dukungan tersebut memegang peranan penting dalam setiap langkahnya sebagai student athlete.
“Orang tua selalu mendukung apa yang jadi keputusan aku. Walaupun ibu aku pernah kurang setuju kalau aku basket karena takutnya cedera, tapi untungnya ibu tetep ngedukung,” tutur Inggil.
Sayangnya, perjalanan Inggil bersama srikandi Smansaga harus terhenti di babak Fantastic Four. Kendati demikian, ia telah mengantongi pelajaran berharga yang akan menjadi bekal untuk menyambut musim depan.
“Pelajaran yang aku dapet harus kerja sama yang kuat dan meningkatkan potensi diri supaya lebih baik ke depannya. Harapan aku juga supaya kita bisa lebih baik dari musim ini dan aku bisa lebih bagus dari yang sebelumnya,” tutupnya.
Baca juga: Siti Nilan Maharani, Rookie Asal Fransiskus yang Juga Juarai Kompetisi SAC
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)