BALI - Wajahnya tampak menyiratkan ekspresi kaget saat namanya disebut sebagai Most Valuable Player (MVP) basket putri Honda DBL Bali Series 2019. Dia adalah Putu Putri Nandini Utami, guard andalan SMAN 2 Denpasar (Resman).
Saat ditemui tim dbl.id usai menerima penghargaan bergengsi tersebut, Putri Nandini masih tampak takjub dan tak bisa berkata banyak. Ia masih tak percaya kalau gelar MVP DBL musim ini mendarat di tangannya.
''Gak nyangka loh. Padahal pikir saya masih banyak pemain yang lebih bagus, bahkan tim mereka ada yang sampe final. Field goal saya lo jauh di bawah rata-rata,'' ungkapnya masih dengan ekspresi takjub.
Pemain yang terpilih Honda DBL Indonesia All Star 2018 ini menjadi ruh dalam setiap laga yang dilakoni Resman. Peran dan tenaganya sangat dibutuhkan hingga selalu membawa Resman melaju ke babak final.
Total konversi poinnya di laga final ketat lawan Smansa saja sudah mengagumkan Berlaga di tiga pertandingan pada musim ini, dara asli Denpasar ini mengemas 58 poin, lima rebound, delapan assists.
Tentu predikat bergengsi ini ia dapat tak semudah membalik tangan. Waktu, tenaga dan pikiran ia kuras sepanjang waktu untuk meningkatkan kualitas permainannya.
Kendati begitu, jauh dalam benak Nandini ternyata tidak ada ekspektasi untuk menjadi pemain basket. Ia hanya merasa senang bermain basket sedari duduk di bangku sekolah dasar.
''Jujur saya sama sekali ga ada niatan serius ke bola basket. Saya inginnya kuliah jurusan tata boga, pokoknya jadi juru masak. Saya suka masak dan lanjut ingin belajar. Tapi saya tetep cinta sama basket, gitu,'' katanya.
Pun jika ada kesempatan tahun ini kembali dipercaya memperkuat tim All Star, jelas Nandini menginginkannya. ''Jelas! Disana wawasan dan pengalaman saya bertambah banyak, siapa yang gak mau,'' ujarnya.
Lebih lanjut, predikat MVP DBL ini bagi Nandini menjadi tantangan tersendiri kedepannya. ''Semoga bisa jadi lebih baik lagi, karena kalo udah jadi MVP pastinya bakal jadi panutan bagi temen-temen semua dan adik-adik,'' katanya.
Ia berharap, tahun depan ia masih bisa memperkuat Resman kembali berlaga di DBL dan kembali berjuang merebut trophy Champions dari juara bertahan Smansa.
''Kalah terus sama Smansa di final. Tahun depan semoga biss bawa piala ke sekolah. Selama ini kita ga pernah lo bawa piala pulang ke sekolah,'' harapnya.