Penuh perjuangan. Kata itu tepat untuk menggambarkan situasi anak-anak SMA YPPK Agustinus Sorong dalam bertanding di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Papua.

Bagaimana tidak? Jika diukur menggunakan aplikasi Google Maps, rombongan SMA YPPK Agustinus Sorong harus menempuh jarak kurang lebih 1,239km dari sekolah untuk bisa bertanding di DBL Papua. 

Jika diukur dalam satuan waktu, mereka harus menempuh dua hari satu malam perjalanan dari Sorong ke Kota Jayapura.

Rombongan Smagust (sebutan SMA YPPK Agustinus Sorong) berisi kurang lebih 30 orang, mulai dari tim basket, tim dance, ofisial, serta perwakilan orang tua. Mereka menempuh perjalanan laut selama dua hari satu malam menuju Jayapura.

Baca juga: Eksotis! Ini Best Five DBL Dance Competition 2025 Papua...

Yance Masang, manajer tim Smagust, mengatakan, perjalanan mereka menuju Jayapura sering kali mendapat hambatan. Berawal dari jadwal kapal yang tidak menentu dan selalu berubah.

Rombongan Smagust sebenarnya dijadwalkan berangkat pada 14 Januari 2025 pukul 02.00 WIT dini hari menggunakan kapal Pelni Km Sinabung. Namun, ternyata kapal belum siap dan harus menunggu hingga waktu subuh, sekitar pukul 05.00 WIT.

“Saat subuh, kami sudah kumpul di pelabuhan. Katanya mundur lagi jam 7 pagi. Ternyata kami tunggu, tetap belum berangkat. Akhirnya kami berangkat pukul 9 pagi,” tuturnya.

Rombongan Smagust sampai di Jayapura pada 16 Januari 2025 sore. Untuk penginapan sendiri, mereka tinggal di penginapan sekitar GOR Cenderawasih, Jayapura. Tepatnya di mess Angkatan Laut, dekat dengan Pelabuhan Jayapura. 

Yohanis Leonard Kocu, salah satu pemain Smagust, mengatakan semua biaya akomodasi mereka berasal dari pihak sekolah dan klub basket.

Baca juga: Giselle Perseveranda Targetkan Masuk DBL Camp Lagi Musim Ini!

“Kita bawa segala persiapan, mulai dari kebutuhan untuk bertanding, alat latihan, sampai kartu UNO agar dapat bermain di kapal. Kita sampai Jayapura sore hari. Besoknya kita latihan pagi dan sore,” jelas pemain yang akrab disapa Leo itu.

Rute kapal mereka tidak langsung ke Jayapura. Rombongan Smagust harus melewati Manokwari sebelum nantinya mereka melanjutkan perjalanan ke Biak, lalu ke Jayapura. 

Perjalanan Leo dan kawan-kawan menuju Jayapura sendiri tidaklah mulus. Saat di kapal, mereka kerap kena “gusur” oleh penumpang lain.

“Hari pertama mendapat non-seat, jadi tidak dapat tempat tidur. Setelah sampai Manokwari, kita dapat seat. Tapi itu jadi tempat tidur tim dance, tim basketnya tidur di luar. Sampai di Biak, banyak penumpang baru, jadi kita kesusahan untuk tidur juga. Sebagian kita tidur di luar,” jelas Leo.

Sulitnya perjalanan anak-anak Smagust menuju Jayapura tidak sia-sia. Tim basket Smagust berhasil lolos hingga ke babak Fantastic Four DBL Papua untuk pertama kalinya.

Baca juga: Hasil DBL Papua: Smagust Pertama Kali ke Fantastic Four!

Capaian mereka ini meningkat dari musim lalu. Di tahun 2023, Smagust harus pulang lebih dini setelah kalah di laga perdananya.

Meskipun kalah oleh SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura, Leo dan kawan-kawan mengaku tidak menyesal berpartisipasi di DBL Papua.

“Kita terinspirasi dari Kakak Riggs (Riggs Ronsumbre, pelatih Smagust). Dia datang ke Sorong untuk melatih kita. Kakak Riggs ingin kita ikut kompetisi yang lebih tinggi,” pungkas Leo.

Perjalanan Smagust menempuh jarak sekian ratus kilometer ini tentu menjadi inspirasi bagi setiap partisipan DBL. Khususnya DBL Papua. Jangan pernah menyerah untuk menggapai mimpimu di DBL, ya!

Populer

Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Cek Di Sini! Nominasi First Team Putra DBL Papua 2025
Hasil DBL Papua: Ini 4 Tim yang Lolos ke Partai Final!
11 Varian Rasa Kopi Good Day, Kopi Anak Muda yang Wajib Banget Kamu Coba
Link Live Streaming Final Putra DBL Papua: Teruna Bakti versus Smansa Jayapura