BALI-Suksesnya Srikandi SMAN 1 Denpasar (Smansa) menjaga tradisi juara Honda DBL Bali Series 2019, terdapat satu sosok penting dibaliknya. Dialah Made Adista Nayaswari Yogaputri, Centre tambun andalan Smansa bernomor punggung 15.
Mitos postur tubuh ideal dalam olahraga basket pun sukses ia pecahkan.Nayaswari yang memiliki bobot 90 kg ini menunjukkan diri sebagai benteng pertahanan yang tak mudah ditembus. Tak hanya itu, akurasi dan finishingnya kerap kali menjadi ancaman tersendiri jika dia sudah berada di bawah ring. Tak heran dari sekian field goals tim sekolah yang dibelanya juga berasal dari sumbangsihnya.
Berdasarkan catatan statistik, ia berhasil mengumpulkan 24 poin, dengan field goal efficiency mencapai 31%. Selain itu, ia juga pemain yang tangguh di bawah ring. hal ini terbukti dari 33 rebound yang ia kumpulkan selama empat laga.
Torehan statistik mengagumkan ini tak ayal membuat perempuan kelahiran 2002 ini menjadi sosok penting dalam kemenangan yang diraih Smansa di tiap laga hingga bisa mempertahankan tradisi juara ke delapan kalinya. Bahkan, ia juga sempat masuk 10 nominasi The First Team Honda DBL Bali Series 2019.
Tentu, permainan gemilangnya ini tak lepas dari peran dan motivasi yang dibangun oleh rekan-rekan dan pelatih di tim. Awal bergabung klub basket, ia seringkali diremehkan karena berbadan bongsor.
''Tapi ya gimana, saya harus bisa ngebuktiin itu, bahwa ukuran badan gak ada ngaruh menentukan permainan saya kayak apa. Bahkan saya bisa lebih dibutuhkan di tim basket,'' ujarnya.
Adista bahkan menyumbang dua trophy DBL Champions buat Smansa sejak bergabung di tahun 2018 silam. Selain itu, ia juga sempat meraih emas di Kejuaraan Porprov mewakili Denpasar.
''Bangga banget di tahun terakhir ini saya bisa kembali pertahanin tradisi juara. Semoga adik-adik di tahun depan bisa meneruskan tradisi ini,'' harapnya.
