Wironggo Alberic Vercaemer kini jadi perbincangan hangat di kalangan anak muda Indonesia. Baru-baru ini, laki-laki berusia 17 tahun itu tampil di acara TV Brownis. Wajahnya yang tampan juga membuatnya jadi punya banyak fans, lho.
Tapi, kamu tahu nggak, sih, kalau sebenarnya Wironggo merupakan pemain DBL? Yap, pemain yang akrab disapa Ronggo ini merupakan salah satu pemain dari tim putra SMA Olifant Yogyakarta.
Ronggo bersama rekan-rekannya berhasil membawa tim melaju ke babak final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 D.I. Jogjakarta. Keahlian Ronggo juga nggak hanya main basket saja, lho!
Selain menekuni dunia basket, Ronggo juga kini tengah sibuk di dunia modelling. Tubuhnya yang atletis dan wajahnya yang ganteng memang membuatnya cocok menjadi model untuk produk apapun, sih.
Baca juga: Berangkat DBL Camp Pertama dan Terakhir, Wironggo Alberic Fokus Cari Pengalaman
Sebenarnya, Ronggo memulai perjalananya di basket terlebih dahulu. "Basket itu pas Ronggo kelas 9 SMP, sedangkan modeling itu kelas 11 SMA, Kak," ujar Ronggo ketika ditanya perjalanan awalnya menekuni dua bidang ini.
Meskipun kedua bidang ini terlihat berbeda, Ronggo mengaku bahwa dua hal kesukaannya ini memiliki kesamaan. Menurutnya, baik basket maupun modelling membutuhkan kerja keras dan ketahanan fisik yang optimal.
"Sama-sama kerja keras, sama-sama capek. Meskipun modeling terlihat gampang, sebenarnya sangat menguras tenaga juga. Bahkan, kadang lebih capek dari basket," ungkapnya.
Awal mula Ronggo merambah ke dunia modelling sebenarnya karena ia menemukan passionnya saat duduk di bangku SMA. Selain basket, ia juga ingin mengembangkan bakatnya di bidang lain. Pilihannya pun jatuh ke dunia modelling.
Bagi Ronggo, ketika menjalani dua kegiatan ini membuat kepercayaan dirinya meningkat drastis. Terlebih, ia juga mendapatkan prestasi dari bidang yang ia tekuni saat ini.
Baca juga: Emosional! Debutan Olifant Pulangkan Finalis DBL Yogyakarta Musim Lalu
"Saya senang melakukan keduanya karena saya melakukan ini dengan hati. Ketika saya berkarier di dua bidang ini, saya merasa bangga dan dihargai oleh orang-orang di sekitar," tuturnya.
Saat di DBL Jogjakarta lalu, Ronggo akhirnya berhasil membawa tim melaju ke babak final. Padahal, itu pertama kalinya tim putra Olifant berpartisipasi di DBL Jogjakarta.
Nah, ketika ditanya mengenai momen paling berkesan saat mengikuti DBL Jogjakarta, Ronggo tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Ia berujar bahwa partai Fantastic Four atau semifinal untuk memperebutkan posisi final jadi pengalaman paling mengesankan untuknya.
Saat itu, Olifant bertanding melawan SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Pertandingan berjalan sengit. Bahkan, GOR UNY Yogyakarta yang menjadi venue DBL Jogjakarta sampai full house alias penuh!
Baca juga: Putra Olifant ke Final Party, Derbi Demangan Milik SMA Olifant!
Pertandingan pun berjalan dengan panas hingga kuarter akhir. Tak hanya itu, karena gengsi kedua tim, laga ini juga disebut sebagai "Derby Demangan. Sebab, kedua sekolah berasal dari daerah yang sama, yakni Demangan, Yogyakarta.
"Orang-orang Jogja waktu itu menyebut pertandingan itu sebagai ‘When Demangan Feels Like Manchester,’ karena atmosfernya benar-benar seperti pertandingan besar, sangat crowded dan penuh tekanan," kenang Ronggo.
Ronggo dan kolega pun berhasil memenangkan pertandingan ini dengan skor 68-59. "Pas aku berhasil mendapatkan final dari pertandingan itu, jadi momen terpenting dalam hidup aku," tukasnya.
Itu kisah Wironggo Alberic Vacaemer, pemain dari SMA Olifant Yogyakarta. Selalu ada yang menarik di DBL. Tungu cerita-cerita pemain DBL lainnya hanya di DBL Play, ya! (*)
Foto: DBL Indonesia & Instagram pribadi Wironggo (@wironggovercaemer)
Lihat profile Wironggo Alberic Vecaemer pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)