BALI–SMAN 2 Denpasar berhasil meraih best supporter of the year Honda DBL Bali Series 2019. Berjuluk Resmangezz, mereka selalu total dalam mendukung tim basket sekolah kebangaan mereka.
Terakhir, pada laga semifinal dan final jumlah Resmangezz yang hadir mencapai 1000 orang lebih. Bahkan, di luar arena masih ada suporter yang rela gak nribun karena gak kebagian tiket.
Selain itu, Resmangezz juga tercatat sebagai suporter pertama di DBL Seri Bali yang menampilkan aksi koreo 3D ukuran jumbo di musim ini.
Koreo 3D berukuran 7x5 meter yang disuguhkan mereka menggambarkan kegagahan dan kebanggaan seseorang dengan memakai kostum basket kebesaran bertuliskan Resman 02.
Seiring ikon ini dikerek, mereka selalu lantang menyanyikan lagu kebanggan sekolah berjudul ''Bangga Mengawalmu'' dan membentangkan tulisan 'Matur Suksma, DBL!''. Gak heran aksi mereka mendapat nilai plus dari para juri dan suporter lainnya.
Koordinator Umum Resmangezz, Dhimas Vito Alvianto mengaku tak menyangka bisa kembali meraih predikat Best Supporter of The Year. Pasalnya, predikat tahun ini ia raih tanpa bantuan dari alumni yang sudah lulus.
''Terus terang bangga banget. Kita ini itungannya mulai dari nol mulai ngumpulin adik-adik, ajakin mereka nyanyi hapalin chants buat dukung tim Resman,'' ungkapnya bangga.
Ia melanjutkan, aksi koreo ini diilhami dari aksi para suporter DBL di Surabaya dan tidak pernah ada di Bali. Mereka berinisiatif untuk menjadi pionir suporter aksi koreo 3D.
Pengalaman pertama ini membuat mereka merasa tertantang untuk merealisasikannya di tahun ini. Berbagai kendala dan tekad keras mereka lalui untuk mewujudkan koreo 3D ini.
Mulai dari mengumpulkan dana sukarela dari para siswa-siswi di sekolah hingga rela bekerja lembur semalam suntuk untuk menyelesaikan karya ini.
Ia juga sempat tak percaya bahwa dana yang terkumpul bisa mencapai Rp 3 Juta, menandakan antusias dan harapan sekolah itu tinggi banget.
''Itu dana patungan dari semua siswa sekolah sampe dapet 3 Juta. Habis terkumpul kita jadi semangat ngelembur mulai jam 10 pagi baru selesai jam 5 dini hari. Kami yang garap ada 10 orang ngebut semalaman.
Melalui aksi ini, Resmangezz berharap tim kebanggaannya bisa merebut trophy juara dari Smansa. ''Sayang sekali, tim kita lagi-lagi kalah sama Smansa di Final. Tapi gak apa, masih ada kesempatan lagi kumpulin kekuatan penuh di tahun depan,'' harapnya.