Ujung-ujungnya DBL lagi. Kalimat itu sepertinya cocok untuk merepresentasikan sosok Docta Ignoran Pambudi. Lama tak terdengar kabarnya, pelatih DBL Indonesia All-Star 2018 itu kini menjabat sebagai pelatih kepala di tim basket putra dan putri SMA BPK Penabur Gading Serpong (Aurora).
Ia bersama timnya bertanding di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Banten. Timnya berhasil melaju ke babak Big Eight DBL Banten di musim ini. Sebelum melatih Aurora, Docta sebenarnya melatih tim putri SMA Karangturi Semarang di tahun 2018 lalu. Ia berhasil membawa timnya lolos ke final DBL Central Java.
Saat itu, ia baru saja menjadi pelatih kepala Karangturi. Nah, sesudah berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar dan bertanding, ia memutuskan untuk pindah ke Tangerang Selatan, Banten, karena mengikuti sang Istri.
Baca juga: Permen Kenyal Kunci Aquila Azzura Moncer di Tembakan Tiga Angka
Pindah ke kota baru membuat pelatih kelahiran 31 Mei 1987 ini harus beradaptasi ekstra. Sebab, menurutnya persaingan di Tangerang Selatan jauh lebih kompetitif dibanding saat dirinya berada di Semarang. “Di sini karena kota besar jadi harus pinter-pinter beradaptasi,” bukanya.
“Persaingannya lebih kompetitif. Karena saya dipercaya buat pegang tim putra dan putri Aurora, jadi harus lebih banyak belajar lagi, lebih mau usaha, lebih terbuka lagi sama anak-anak. Misalnya mereka punya masukan tentang cara main, bisa saya pertimbangkan apa yang harus diaplikasikan atau tidak,” timpalnya.
Soal melatih di tim baru ini, Docta mengaku banyak terbantu dari pengalamannya menjadi All-Star pada 2018 silam. Sedikit banyaknya, ia sangat terbantu soal fundamental pemain. Bagaimana seorang pelatih harus bisa melatih fundamental anak didiknya, sejauh mana fundamental anak didiknya bisa dikatakan baik, sampai ke tahap menciptakan standart untuk dimiliki oleh pemain.
Dari sana, ia juga mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Amerika Serikat saat melatih Aurora. Terlebih, menurutnya, persaingan di Banten jauh lebih kompetitif. Terutama untuk tim putra Aurora. Kebetulan, saat menjadi All-Star, Docta juga menjabat sebagai asisten pelatih tim putra DBL All-Star.
Baca juga: Azzahra Aisyah, Rookie KB Eagles yang Punya Darah Basket dari Kedua Orang Tua
“Kalau ditanya lebih enak hidup di Semarang atau di Tangerang Selatan, secara kompetisi enak di sini karena memotivasi kita harus lebih giat belajar dan terbuka buat belajar hal baru. Tapi, kalau hidup memang lebih enak di Semarang karena nggak terlalu crowded,” tuturnya.
Terhitung sudah lima tahun Docta hidup di Tangerang Selatan. Namun, baru di tahun ini ia berpartisipasi di DBL Banten. Lima tahun lalu, ia juga pertama kali merasakan DBL Central Java bersama Karangturi.
“DBL menurut saya homey banget. Karena sudah pernah main di Semarang, jadi nggak banyak adaptasi lagi ketika bareng Aurora. Tinggal melatih mereka buat lebih disiplin aja, yang mana juga sesuai sama tujuan regulasi DBL kan memang arahnya ke arah membuat anak muda jadi disiplin,” tukasnya.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Banten sendiri bakal berlangsung pada 12 hingga 21 Desember 2024. DBL Banten termasuk rangkaian Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.(*)