SMAN 70 Jakarta resmikan quadruple. Setelah melewati perjalanan panjang di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta, SMAN 70 Jakarta (Bulungan) keluar sebagai kampiun atas laga dramatis kontra rivalnya, SMA Jubilee Jakarta.
Membanggakan. Skuad putri Bulungan berhasil mengamankan back to back champion di Indonesia Arena, dengan puluhan ribu orang menjadi saksi. Lebih dalam, Bulungan ditetapkan sebagai Ratu Jakarta setelah berbalik unggul di satu detik terakhir, melalui tembakan gratis yang dilayangkan oleh Shintia Salsabila.
Pertandingan berjalan luar biasa. Bahkan para penonton tak pernah berhenti bersorak, utamanya sepanjang kuarter pemungkas. Permainan ketat dari kedua tim tentu didukung oleh barisan pemain yang berkualitas.
Musim ini, Bulungan kedatangan tiga pemain anyaran yang masih duduk di bangku kelas X. Salah satunya, Raina Aisha Raheem. Gadis cantik satu ini mampu mengimbangi tempo para seniornya dan bermain ciamik di musim perdananya. Namanya juga masuk dalam radar pengumpul poin terbanyak di Final DBL Jakarta.
“Pastinya sangat bangga dengan diriku dan tim, karena kerja keras yang kita lakukan, bisa membawa kita melangkah sampai ke final musim ini. Aku juga bersyukur mendapat kesempatan main di Indonesia Arena. Karena kesempatan ini sangat langka, dan gak semua orang bisa main di sana,” ucap Raina.
Baca Juga: Berangkat dari Tribun, Kini Kalila Rasakan Langsung Atmosfer Indonesia Arena
Lebih jauh soal kemoncerannya musim ini, Raina catatkan total 40 poin, 29 rebound, 15 assist, 3 steal, dan 1 block. Torehan ini diambil dari tujuh pertandingan sepanjang DBL Jakarta 2024. Statistik manis membawa Raina masuk dalam deretan nominasi Kopi Good Day First Team 2024 Jakarta.
Bermain sebagai garda Bulungan, Raina punya akurasi tembakan yang cukup baik. Pemain dengan tinggi 166 sentimeter ini juga agresif di bawah ring. Bisa dibilang paket komplet. Sekaligus jadi investasi jangka panjang untuk Bulungan dalam dua tahun mendatang.
“Sebagai rookie, mungkin bebannya lebih pada ekspektasi orang-orang ya. Karena mereka berharap kami bisa mempertahankan gelar juara. Kalau dari aku pribadi, justru menjadikan itu sebagai pemacu semangat, untuk memberikan kontribusi di lapangan dalam bentuk apapun,” lanjut Raina.
Musim depan, Bulungan akan kehilangan tiga pemain kunci. Lantaran telah menuntaskan masa studinya di SMA. Mereka adalah Shinta Salsabila Syifa Nugroho, Deidra Gweneza Octavian, dan Salima Syafa Zahra.
Hilangnya tiga pemain tersebut tentu membuat gadir berusia 15 tahun itu “naik kelas”. Tanggung jawabnya sebagai pemain sophomore akan bertambah. Namun, hal itu bukan masalah berarti bagi Raina. Mengingat Bulungan merupakan tim yang mengedepankan solidaritas tim.
“Awalnya aku sempat kesulitan menyatu sama senior, tapi dari awal coach bilang kalau di tim ini gak ada senioritas, semua pemain kedudukannya sama. Jadi senior-senior pada suportif banget sama kita yang masih baru, bikin kita nyaman dan merasa diterima,” celetuk Raina.
“Hal itu bakal aku lakukan juga buat adik kelas tahun depan, biar Bulungan makin solid. Karena target kita tahun depan juga tentu makin berat,” pungkasnya, sekaligus menutup sesi wawancara via WhatsApp.
Baca Juga: Ronald Moses, Tentang Ambil Alih Peran Kepala Pelatih pada Kuarter Terakhir
Final DBL Jakarta di Indonesia Arena sendiri mempertemukan tim putri SMAN 70 Jakarta dengan SMA Jubilee Jakarta. Sementara tim putra SMA Jubilee Jakarta berhadapan dengan SMA Bukit Sion Jakarta.
Acara Final DBL Jakarta di Indonesia Arena juga dimeriahkan dengan tim dance yang masuk dalam Best Five DBL Dance Competition 2024 Jakarta.
Lima tim dance itu adalah SMAN 3 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMA Labschool Jakarta, SMA IPEKA Tomang, SMA Santa Theresia Jakarta. (*)
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)
