Putra Jubilee (SMA Jubilee Jakarta) menjelma menjadi pesaing terberat dalam perburuan gelar juara DBL Jakarta. Setidaknya itu yang terjadi sejak musim 2022. Ya, sejak saat itu pasukan Jubilee berhasil menjadi jawara pada babak region. Padahal pada musim 2019 dan 2021 langkah mereka selalu terhenti pada fase-fase awal.
Keberhasilan menjadi juara di region berlanjut hingga babak championship. Untuk pertama kalinya, putra Jubilee merusak dominasi SMA Bukit Sion Jakarta. Bahkan hingga musim lalu, Jubilee membuat Bukit Sion (lawan terberat mereka) puasa gelar selama dua musim lamanya.
Pada partai final musim lalu, pasukan Jubilee memberi tangisan paling sakit bagi penggawa Bukit Sion. Nyaris tumbang di tangan Bukit Sion, tembakan Kanara Hady Pasha pada detik-detik terakhir mengubah keadaan. Jubilee mengukir sejarah, mengangkat piala di Indonesia Arena.
Baca juga: Tiga Poin Hosea dan Aksi Ryansean, Catatan di Balik Final DBL Jakarta 2024!
Musim ini konsistensi Jubilee masih berlanjut. Menguasai region dan kembali ke Indonesia Arena dengan misi mempertahankan gelar juara. Sayang, misi tersebut gagal. Jubilee untuk pertama kalinya setelah dua musim menelan pahitnya kekalahan di tangan Bukit Sion.
Bahkan mereka harus melihat Bukit Sion mengangkat piala keenam mereka di Indonesia Arena.
Bagi sebagian pemain Jubilee, kekalahan Jubilee di final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta sungguh menyakitkan. Pasalnya musim ini menjadi musim terakhir mereka berseragam Jubilee di DBL Jakarta.
Baca juga: Ronald Moses, Tentang Ambil Alih Peran Kepala Pelatih pada Kuarter Terakhir
Tahun terakhir membela almamater jelas mempersembahkan yang terbaik adalah impiannya. Belum lagi mereka-mereka adalah penggawa Jubilee yang sukses menciptakan sejarah pada musim 2022 silam. Mereka adalah Timothy Marvel, Kanara Hady, Hosea Yedija, Kenneth Leebron, dan Stephen Sundinata.
Ya, kelima pemain ini telah bersama sejak musim 2022. Sebanyak dua kali mereka sukses membuat penggawa Bukit Sion menangis di final. Pengalaman paling manisnya adalah musim lalu. Mengangkat piala di Indonesia Arena.
Sayang, musim ini cerita serupa gagal mereka ukir. Skenario menutup masa SMA dengan mempersembahkan gelar ketiga secara beruntun bagi Jubilee di DBL Jakarta kandas.
Sepanjang empat kuarter di partai final, Jubilee yang menyandang status sebagai jawara bertahan dibuat tak berkutik.
Meski gagal kembali mengangkat piala, kelima pemain Jubilee masih punya memori yang akan ia simpan pada tahun terakhirnya di DBL Jakarta. Final DBL Jakarta 2024 menjadi final dengan penonton terbanyak di Indonesia Arena!
Sebelumnya jumlah penonton terbanyak dipegang oleh pertandingan FIBA World Cup 2023 antara Kanada melawan Spanyol. Kini rekor tersebut dipegang oleh pertandingan pelajar antara SMA Bukit Sion melawan SMA Jubilee. Kelima pemain tersebut merupakan pemain kunci Jubilee.
Menarik untuk ditunggu seperti apa skuad Jubilee musim depan. Heads up, genk!
Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)