ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Michelle Suteja, salah satu pemain senior SMA Jubilee Jakarta di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta

Tak sesuai rencana. Final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 merupakan final ketiga bagi putri SMA Jubilee Jakarta. Ya, sejak musim 2022, Jubilee menjelma menjadi pesaing terberat untuk berebut gelar juara. Sayangnya sedari musim 2022, penggawa Jubilee masih selalu mengusap air mata ketimbang foto bersama piala juara.

Langkah mereka selalu dihentikan oleh SMAN 70 Jakarta. Pada musim 2022, wajar jika Jubilee tumbang. Saat itu daftar skuad Jubilee diisi oleh para ruki. Musim lalu (2023) menjadi uji coba kematangan para pemain Jubilee. Pertama kali bertanding di Indonesia Arena, penggawa Jubilee masih kewalahan dalam menghentikan dominasi Bulungan.

Musim ini menjadi musim yang tepat bagi Jubilee mengangkat piala. Tak ada perubahan besar dalam daftar skuad mereka sejak musim 2022. Praktis kematangan penggawa Jubilee tak bisa diragukan.

Apalagi musim ini merupakan musim terakhir hampir sebagian pemain-pemain Jubilee. Bisa tampil dua kali di Indonesia Arena jelas menjadi pengalaman masa SMA yang indah.

“Rasanya luar biasa banget bisa tanding di Indonesia Arena dua kali. Final tahun ini sangat spesial karena jadi tahun terakhirku dan beberapa teman-teman,” ujar Michelle Suteja, salah satu penggawa Jubilee.

Menutup tahun terakhir dengan menjadi juara jelas menjadi pelecut semangat mereka. Buktinya? Putri Jubilee berhasil mengejutkan Bulungan di partai final. Sejak tepis mula hingga awal kuarter keempat, Jubilee membuat panik penggawa Bulungan. Iya, untuk kali pertama Jubilee membuat Bulungan panik bukan main.

“Itu (tahun terakhir) menjadi motivasi untuk kita-kita. Beberapa dari kita, final kemarin itu jadi kesempatan terakhir untuk bisa champion dan bawa bangga ke semua yang sudah dukung kita,” sambungnya.

Tiga kali bertemu Bulungan dan tiga kali melaju ke final DBL Jakarta, mentalita anak-anak Jubilee sudah sangat teruji. Bahkan pada tahun ketiganya, Michelle mengaku lebih percaya diri.

“Dari awal kita cukup pede kalau bisa mengalahkan Bulungan. Kemaren kita juga sempet hampir menang kan,”

“Walaupun endingnya cukup menyedihkan, tapi aku tetap bangga,” terangnya.

Baginya partai final ketiga sekaligus terakhir mengajarkan banyak hal. “Tim ini (Jubilee) mengajarkan aku banyak hal. Mengajarkan soal perjuangan dan gak boleh menyerah apapun situasinya. Makin solid juga kan kita,” imbuhnya.

Michelle mengaku sangat bersyukur karena dirinya masih diberi kesempatan untuk berlaga di DBL Jakarta. Untuk berjuang bersama demi kejayaan sekolah.

“Ada banyak kenangan di DBL tahun ini. Aku sangat bersyukur buat semua yang sudah mendukung perjuangan kita dari awal sampai akhir. Aku bangga dengan tim ini yang terus semangant sampai akhir,” cetusnya.

Meski gagal menutup masa SMA dengan juara DBL Jakarta. Michelle masih punya kesempatan lain. Yup, namanya terpilih masuk untuk berangkat ke Kopi Good Day DBL Camp. Ia pasti berjuang habis-habisan demi bisa masuk dalam jajaran skaud elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY