Keberhasilan putri Bulungan (Sebutan SMAN 70 Jakarta) kala mengangkat trofi juara di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta begitu spesial. Bukan hanya sukses kembali menjadi juara di Indonesia Arena selama dua musim beruntun saja. Putri Bulungan juga menahbiskan diri menjadi sekolah paling lama yang sukses mempertahankan takhta (empat edisi beruntun).
Momen-momen tersebut semakin spesial lagi bagi para pemain. Utamanya pemain-pemain Bulungan yang saat ini duduk di bangku kelas 12 SMA.
Pada skuad Bulungan ada tiga nama yang berhasil menutup masa SMA dengan juara DBL Jakarta. Adalah Salima Syafa, Shinta Salsabila, dan Deidra Gweneza. Dua nama yang disebut terakhir menjadi salah dua pemain kunci Bulungan musim ini.
Utamanya menjadi pemain kunci di partai final kala menumbangkan Jubilee (SMA Jubilee Jakarta) lagi.
Peran Deidra Gweneza di partai final cukup krusial. Ia menjadi pemain Bulungan yang mengumpulkan total rebound terbanyak selain Kamila Rara Islami (7 rebound). Yup, Deidra Gweneza menjadi salah satu opsi bagi Paul Mario untuk mengamankan pemain-pemain kunci Jubilee ketika berebut bola di udara.
Pada lembar statistik, Deidra Gwenza konsisten untuk mencetak 30 poin lebih selama tujuh laga. Catatan ini sama dengan catatan yang ia ukir musim lalu. Keberhasilannya Bulungan menjadi juara membuat Deidra Gwenza mengoleksi tiga trofi DBL Jakarta.
Nama selanjutnya yang tak kalah mencuri perhatian adalah Shinta Salsabila. Shinta (sapaan karibnya) menjadi senjata utama Bulungan dalam mencetak angka musim ini.
Bukan hanya itu saja, doi juga menjelma menjadi fasilitator andal bagi SMAN 70 Jakarta. Selain tusukannya yang berbahaya dan tembakannya yang tajam. Shinta punya kemampuan lain dalam membaca pertandingan. Paket komplet.
Apalagi pada partai final kemarin, Shinta berhasil menjadi aktor protagonis bagi sekolahnya. Sebanyak dua dari tiga tembakan gratisnya pada detik-detik terakhir membuat Bulungan berbalik unggul dan menang. Detik-detik paling menegangkan bagi Shinta.
Pengalaman yang tak bisa ia lupakan sepanjang masa SMA. Keberhasilan Bulungan juara DBL Jakarta di Indonesia Arena menjadi perpisahan paling manis bagi teman-teman Bulungan yang duduk di bangku kelas 12 SMA.
Kenangan paling manis masa-masa SMA. Bermain basket ditonton ribuan penonton dan sukses membawa nama sekolah mengudara. Proficiat!