Tim dance SMA Labschool Jakarta gagal mengamankan threepeat di DBL Dance Competition 2024 Jakarta. Musim ini, mereka harus berpuas di posisi Third Place dengan konsep Broken Home yang mereka bawakan.

Sejatinya, penampilan SMA Labschool Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Divine ini tidak kalah memukau. Divine menyajikan sebuah kisah inspiratif tentang perjuangan mengatasi luka batin akibat broken home hingga menemukan kebahagiaannya kembali.

Masih sama seperti penampilan Divine di musim sebelum-sebelumnya. Mereka mampu mengemas konsep DBL Dance Competition 2024-2025, yakni Move Up dengan ciamik. Divine juga menggambarkan perjalanan emosional seorang anak yang berusaha bangkit dari keterpurukan. 

Setiap gerakan yang disuguhkan punya makna tersendiri. Lewat gerakan dinamis dan ekspresi wajah yang seolah mendalami peran, berhasil memancing emosional para penonton. “Fokus kita bukan di keterpurukan, kita mau menunjukkan kalau anak broken home juga punya kesempatan yang sama seperti anak lainnya,” buka Aline Inara Kinanti, personel Divine.

Perjalanan skuad Divine mulai dari menentukan tema hingga dinobatkan sebagai Third Place DBL Dance Competition 2024 Jakarta tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mereka sempat struggle perkara kostum. Juga segala atraksi dalam setiap gerakan mereka.

Baca Juga: Belajar dari Evaluasi, Fokus Detail Kostum, Theresiance Amankan Second Place

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Divine selalu memperhatikan semuanya dengan detail. Mereka ingin segala sesuatu yang disuguhkan, punya makna tersendiri dan mudah untuk dipahami khalayak umum.

“Di awal kita pakai kostum Navy, ceritanya lagi memeluk kegelapan. Kemudian ada kostum warna ungu dan merah muda itu menggambarkan kalau kita Move Up ke kehidupan yang lebih berwarna,” lanjut Arvelisha Alula, member Divine.

"Kita juga ada atraksi dalam koreo. Itu latihannya lumayan lama biar berhasil. Setiap koreo kita itu punya makna. Nah makna ini harus tersampaikan dengan konsep broken home kita. Dan itu cukup menantang untuk kita," imbuhnya.

Tim dance SMA Labschool Jakarta merupakan salah satu tim dance dengan gelar juara terbanyak sepanjang DBL Dance Competition. Mereka berhasil membawa pulang tiga trofi juara pada 2018, 2022, dan 2023. Jumlah trofi yang sama juga diamankan oleh tim dance SMAN 70 Jakarta.

Meski gagal mempertahankan pencapaian musim lalu, setidaknya Aline bersyukur masih bisa merasakan megahnya panggung Indonesia Arena dan menyampaikan pesan tersirat lewat karya. Ke depannya, Aline akan berusaha untuk memberikan yang lebih baik untuk Divine, juga untuk almamater tercinta.

Baca Juga: Kenalkan Adat Papua, Rombak Kostum Jelang Final, Pesona Cipta Mahakam Raih Juara

Final DBL Jakarta di Indonesia Arena sendiri mempertemukan tim putri SMAN 70 Jakarta dengan SMA Jubilee Jakarta. Sementara tim putra SMA Jubilee Jakarta berhadapan dengan SMA Bukit Sion Jakarta. 

Acara Final DBL Jakarta di Indonesia Arena juga dimeriahkan dengan tim dance yang masuk dalam Best Five DBL Dance Competition 2024 Jakarta.

Lima tim dance itu adalah SMAN 3 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMA Labschool Jakarta, SMA IPEKA Tomang, SMA Santa Theresia Jakarta. (*)

Populer

Ini Kata Andakara Prastawa Soal Final DBL Jakarta di Indonesia Arena
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Angkat Isu Broken Home, Beri Koreo Penuh Makna, Divine Berpuas di Third Place
Daily Tips: 4 Cara Lakukan Calf Raise yang Benar
Mengenang Kembali James Naismith, Si Penemu Permainan Basket