TANGERANG - Laga antara SMA Kharisma Bangsa dan UPH College Tangerang bakal berjalan alot dan panas. Pasalnya ini adalah kesempatan bagi UPHC untuk membalaskan dendamnya usai takluk di tangan Kharisma Bangsa di fase fantastic four. Dan kemenangan atas UPHC pada tahun lalu jadi salah satu faktor Kharisma Bangsa dalam meraih gelar juara.
Demi mewujudkan upaya balas dendam, UPHC jelas punya strategi untuk bisa menjegal Kharisma Bangsa. Lewat sang guard, Darren Samuel, UPHC coba tampil menekan sejak menit awal. Pemain kelas XII itu berhasil mencetak 42 poin dalam empat laga.
Namun UPHC punya tugas yang cukup berat, yaitu membenahi pertahanan mereka. Terbukti pada laga sebelumnya, mereka hampir saja kandas oleh sang lawan. Maka dari itu, coach Andromeda Manuputty, coba membenahinya jelang laga final.
"Pada jeda waktu sehari kami gunakan untuk latihan, supaya performa anak-anak dapat optimal. Selain itu kami juga menekankan kepada anak-anak bahwa harus menjaga defense dengan baik. Karena selain fokus mencetak poin mereka juga harus mempertahankan agar lawan tidak mencetak poin dengan banyak,"tandasnya.
Kharisma Bangsa juga tak mau memandang remeh sang lawan meski mereka sebelumnya meraih kemenangan besar. Bagi coach Dendhy Saputra, semua lawan sama kuatnya dan punya potensi untuk menjegal anak asuhnya.
Persiapan pun dilakukan coach Dendhy dengan membaca pola permainan sang lawan. Hal itu ia lakukan agar bisa mengetahui kelemahan serta untuk meredam kekuatan UPHC. Terlebih pelatih 28 tahun itu ingin timnya bisa kembali meraih gelar juara setelah sukses di tahun sebelumnya.
"Kami hanya mempersiapkan strategi permainan. Dan saya juga coba mencari tahu pola permainan sang lawan. Meskipun kemarin kami banyak mencetak poin, belum tentu hal itu terjadi di pertandingan melawan UPHC," jelas Dendhy.
Baca juga persiapan tim finalis basket putri: Menuju Final: Kuda Hitam Siap Persulit Langkah Jawara Bertahan