SMA Bukit Sion Jakarta (Buksi) kembali menjadi juara Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta setelah mengalahkan SMA Jubilee Jakarta dengan skor akhir 51-48, Jumat 6 Desember 2024.
Euforia tak hanya dirasakan oleh para pemain serta jajaran pelatih Buksi, namun juga oleh para orang tua pemain yang setia menemani sang buah hati dari tribun. Sebut saja Rinawaty Chairuddin, Ibunda Reyhan Emmanuel Suwanta yang langsung memberikan pelukan yang diiringi ucapan selamat sesaat Buksi resmi menjadi juara.
Perasaan tegang dan takut menyelimuti Rinawaty di sepanjang pertandingan, lantunan doa terus ia panjatkan demi tim anak bungsunya itu menjadi juara.
Rinawaty sebetulnya bukan kali pertama mendampingi anaknya di Final DBL Jakarta di Indonesia Arena. Pada musim sebelumnya, ia turut mendampingi Ryan Emmanuel Suwanta, Kakak Reyhan.
Baca juga Ayah dan Anak dari Riau Bagikan Cerita Seru Final DBL Jakarta di Indonesia Arena
Dua kali memberikan dukungan moral untuk sang anak di Indonesia Arena memberikan pengalaman yang berbeda bagi Rinawaty. Pada musim lalu, Buksi untuk kedua kalinya takluk di tangan Jubilee, namun kali ini tim asuhan Jap Ricky Lesmana itu berhasil tuntaskan revans dan kembali menjadi juara.
Rinawaty mengungkap bahwa Reyhan sudah gemar bermain basket sejak kelas 1 SD. Kegemarannya tersebut ternyata menurun dari sang ibu, Rinawaty sempat aktif bermain basket sejak duduk di bangku sekolah hingga tahun terakhir kuliah.
"Reyhan dari kecil memang sudah main basket, dari kelas 1 SD. Awalnya saya kasih basket lah ke Ryan sama Reyhan, awalnya waktu itu supaya mereka ada kegiatan. Tapi ternyata setelah saya liha, Reyhan kok kayaknya punya bakat ya di basket, akhirnya saya dorong lah dia buat tekuni basket. Kebetulan anaknya seneng-seneng aja jalaninnya," ungkap Rinawaty.
Sang ibunda menceritakan perjalanan Reyhan bertemu dengan Jap Ricky. Berawal dari sang pelatih yang melihat Reyhan tampil apik di klubnya, Jap Ricky lantas mengajak Reyhan lanjutkan sekolah di Buksi. Tanpa pikir panjang, Rinawaty menyetujui tawaran tersebut. Faktor Ryan yang juga sekolah di Buksi jadi faktor pendukung lainnya.
Baca juga Dua Menit Menentukan Perjalanan Buksi Rebut Tahta dari Jubilee
"Reyhan masuk Buksi atas permintaan coach Ricky, waktu itu beliau liat Reyhan main di klub terus suka sama kemampuannya. Pikir saya yaudah gapapa karena kakaknya sekolah di Buksi juga dan siapa tau bisa juara. Puji tuhan ternyata dapet juara," lanjutnya.
Gemar bermain basket sejak kelas 1 SD, Rinawaty mengaku Reyhan sama sekali tidak pernah merasa bosan atau bahkan ingin berhenti bermain basket. Justru, lanjutnya, baik Reyhan maupun Ryan selalu semangat jika hendak latihan.
Kendati demikian, sang ibu menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama bagi Reyhan. Ia bahkan memberikan ultimatum kepada kedua anaknya untuk berhenti bermain basket jika mengalami penurunan di sekolah.
"Prinsip saya anak-anak harus fokus sekolah, tujuan awal saya bawa mereka ke basket supaya mereka punya aktivitas dan tidak salah bergaul. Kalau sampai sekolahnya menurun, saya langsung minta mereka berhenti main basket. Puji tuhan anak-anak saya selalu baik pendidikannya, saya rasa karena mereka sudah terbiasa sejak kecil," pungkas Rinawaty.
Buksi sendiri berhasil mengembalikan kejayaan mereka di Final DBL Jakarta di Indonesia Arena pada 6 Desember 2024 lalu. Mereka menang atas Jubilee dengan skor akhir 51-48. Ini merupakan gelar juara keenam Buksi selama berpartisipasi di DBL Jakarta. (*)