Kalau di cerita sebelumnya yang berjudul Di Balik Dominasi Buksi di DBL Jakarta, Ada Semangat Grow Together!, Buksi bisa menjadi tim yang dikenal superior karena banyak aspek yang mendukung mereka.

Aspek paling penting adalah keterlibatan warga sekolah untuk setiap kegiatan positif siswa-siswi di SMA Bukit Sion Jakarta.

Namun salah satu elemen yang tidak kalah krusial yang membuat Buksi bisa menjadi salah satu tim basket yang kuat di Jakarta adalah peran pelatih mereka, Jap Ricky Lesmana. Pertama kali Jap Ricky menjadi pelatih Buksi adalah tahun 2010 lalu. Saat itu, tugasnya lumayan berat dan besar.

Sebagai sekolah yang terletak di Taman Kebon Jeruk Intercon, Buksi sebelumnya tidak dikenal sebagai sekolah yang mempunyai tim basket unggulan. Makanya, tugas Jap Ricky saat itu lumayan berat: Bagaimana caranya membuat Buksi dikenal memiliki tim basket yang besar dan superior?

"Saya di Bukit Sion sejak 2010. Saya datang ketika tidak ada satu pun orang yang tahu Bukit Sion. Awalnya dikenalin sama salah satu anak didik saya di klub. Kemudian saya ketemu pihak sekolah, singkat cerita tercapai kesepakatan," bukanya.

Coach Ricky menceritakan bagaimana awalnya ia datang ke Buksi sebagai pelatih, hingga kini 14 tahun sudah ia memimpin Buksi.

Saat awal datang pada 2010, Jap Ricky mengaku kerap mendapat tanggapan miring dari banyak orang ketika mendengar nama Buksi. Kendati begitu, ia sama sekali tidak menyangkal kondisi timnya pada saat itu.

Baca juga Sampai Ketemu di Indonesia Arena Mas Menpora

"Menyedihkan awalnya, banyak yang bilang 'tim apa tuh?', 'tim jelek', saya sih memang selalu bilang kalau tim ini biasa-biasa aja. Pelan-pelan dengan 'bahan' yang ada saya mulai dari turnamen kecil. Bayaran saya dulu per kedatangan, dibayar untuk dua kali latihan. Tapi saya minta latihan empat kali. Dua latihan itu saya gak dibayar," ungkap Jap Ricky.

Perlahan, Jap Ricky mulai membangun Buksi. Pada 2013 atau tepatnya pada musim kedua DBL Jakarta, Buksi mulai menunjukan eksistensinya. Buksi berhasil ke Final dan menghadapi SMAN 116 Jakarta, namun sayang tim asuhan Jap Ricky itu harus takluk.

Pasca final tersebut, Jap Ricky mengaku Buksi mulai dikenal banyak orang. Murid-murid semakin banyak berdatangan untuk sekolah di sana. Kondisi tersebut membuat Jap Ricky semakin mudah dalam membentuk tim.

"Tahun 2013 mulai dikenal tuh Bukit Sion pas di Final DBL lawan PPOP. Setelah itu banyak murid datang. Saya juga mulai termudahkan mencari pemain yang berarti banyak 'bahan' kan," lanjutnya.

Baca juga Alumni Bulungan Dukung Almamater dan Menanti Gebrakan Arbul di Indonesia Arena!

Jap Ricky selama ini menaruh fokus pada pembinaan pemain Buksi demi regenerasi tim. Bahkan, ia telah memulai proses tersebut ketika di level Sekolah Dasar atau SD. Pada tahun yang sama, Jap Ricky juga melatih SD dan SMP Buksi.

Pada tahun 2015 dan 2016, SMP Buksi bahkan berhasil memenangkan Junior Exhibition (Jrbl). Pemain yang memperkuat SMP Buksi pada tahun-tahun itu merupakan anak-anak SD yang sebelumnya sudah dilatih Jap Ricky sejak 2013.

Masih pada angkatan yang sama, mereka pula yang membawa Buksi menjadi juara DBL Jakarta pada tahun 2018 dan 2019.

Salah satu pemainnya yang familiar di kalangan pebasket muda, khususnya Jakarta, adalah Jason Lie dan Jonathan Lie. Kakak-beradik itu merupakan lulusan dari SMA Bukit Sion yang pernah dilatih oleh Jap Ricky sejak mereka duduk di bangku SD.

Dianggap memiliki tangan yang dingin dalam menukangi Buksi, Jap Ricky hanya menyebut bahwa itu rezeki yang ia peroleh atas kemauan ia dalam melatih.

"Setiap tahun saya selalu seperti itu untuk regenerasi. Pemain kelas 2 SMP jika saya lihat sudah mateng bakal saya ajak latihan bareng anak SMA," ucapnya.

Baca juga: Last Sale Tiket Final DBL Jakarta di Indonesia Arena Ready 11.11

Berawal dari tim yang tidak dikenal dan asing dari khalayak, kini Jap Ricky kembali membawa Buksi ke Final DBL Jakarta di Indonesia Arena untuk kedua kalinya. 

"Saya memang sudah seharusnya berada di Indonesia Arena. Bukannya kebetulan, tapi saya sudah harus berada di titik itu. Dengan segala dukungan dan keistimewaan yang saya dapat, Buksi harus ke situ," tutup Jap Ricky dengan tegas.

Buksi sendiri bakal melakoni Final DBL Jakarta di Indonesia Arena melawan tim yang sama pada dua musim ke belakang, yaitu SMA Jubilee Jakarta. Final DBL Jakarta di Indonesia Arena akan berlangsung pada 6 Desember 2024.

Mampuhkan Buksi menghentikan upaya threepeat SMA Jubilee Jakarta musim ini? Mampuhkan mereka revans atas kekalahan dua tahun belakangan ini? Mari kita tunggu bersama bagaimana tangan dingin Jap Ricky beraksi. (*)

Ikuti terus serial Dominasi Buksi di DBL Play!

Bagian 1: Di Balik Dominasi Buksi di DBL Jakarta, Ada Peran Setiap Elemen Sekolah!

Populer

"Senjata" Tersembunyi di Balik Kepercayaan Diri Pemain-pemain Jubilee
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Indonesia Arena: Stadion Indoor Baru Kebanggaan Indonesia