“Aku harus nuntasin tanggung jawabku di Sinluiers tahun ini.”

Tabuhan perkusi dan lantunan chant suporter SMA St. Louis 1 Surabaya (Sinluiers) terdengar lantang bergema di DBL Arena Surabaya. Tak hanya perkusi, gerakan giant flag Sinluiers tampak serasi berkibar di tribun timur arena hari itu.

Laga Selasa, 8 Oktober 2024 lalu, yang mempertemukan Sinlui dengan SMAN 1 Jember (Sketsa) menjadi ajang grup suporter itu unjuk kebolehan mereka. Gim usai dengan kemenangan Sinlui, berhadiah tiket Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java. Skor berakhir di angka 92-31.

Mata penulis langsung tertuju pada satu sosok perempuan pengibar bendera suporter itu. Gadis berkacamata itu bernama Jefflyn Pranata. Jep, begitulah sapaan putri kelahiran Surabaya itu.

Penulis sempat menghampiri Jep selepas gim berakhir. Lantas, kami janjian untuk bertemu di halaman depan DBL Arena untuk berbagi cerita. Ia menyanggupi permintaan penulis.

Setelah menuju lokasi, Jep terlihat sedang berfoto, sambil memegang bendera kebanggaan grup suporternya. Kenangan terakhir sebelum lulus. Usai menunggunya kelar mengabadikan momen itu, barulah kami duduk di tangga.

Hembusan angin malam menemani perjumpaan kami. Riuh lalu-lalang dan klakson kendaraan seolah tak mengganggu perbincangan. Tak terasa, obrolan-pun mulai bergulir. Ketika mata kami bertemu, barulah Jep membuka cerita tentang perjalanannya nribun.

“Aku iku arek korlap sebenarnya,” buka Jep sambil terkekeh.

“Ini mbantu anak flag aja. Tetap sebelum pertandingan, aku ngorlap sik. Nuntasin tanggung jawabku dulu,” lanjutnya.

Baca Juga: Coach Aries NSA Final Putra DBL East Java: Sinlui Jangan Justin-sentris!

Sebelum mengemban amanah sebagai koordinator lapangan, Jep sempat memiliki ketertarikan untuk tergabung dalam divisi flag. Namun, keinginannya harus dipendam karena kuota arek flag yang telah tercukupi.

“Dulu memang pengen jadi anak flag. Tapi sudah banyak anak. Ya mungkin pas itu, koor nya nggak tahu kalau aku bisa, tapi gapapa,” ucapnya sambil tersenyum.

Menurut Jep, menjadi pengibar giant flag tak semudah yang dilihat banyak orang. Apalagi ia seorang perempuan. Ada beberapa detail yang perlu diperhatikan agar tiap kibaran bendera tetap selaras.

Feel sih Mas. Kalau gerakan pasti semua orang bisa. Cuman tinggal latihan sama teman-teman flag, bisa sehati sejiwa atau nggak. Kalau nggak bisa, itu yang pertama kali tak rasain. Padahal ya nggak nyrimpet, tapi kok mainku jelek. Awalnya pasti memang capek,” jelas Jep.

Baginya, setiap kibaran bendera punya makna yang mendalam. Sama halnya dengan perkusi dan capo. Tiga elemen suporter itu saling melengkapi satu dengan yang lain.

“Kalau perkusi nge-feel sama pukulannya, flag harus ngepasin sama temannya, sama musiknya juga. Tanpa musik yang oke, flag nggak bisa main bagus. Capo juga nggak bisa mimpin chant, begitupun sebaliknya. Semua saling berkaitan Mas,” ujar Jep.

Baca Juga: Sinluiers Rela Lembur Demi Berikan Kejutan di Final Party DBL Surabaya

Tentang perasaan Jep sebagai pengibar bendera, ia berkata, pasti ada senang dan sedihnya. Lalu ia mengutarakan tanggapannya pada penulis.

“Kalau senangnya, semisal mainku bagus, berarti aku bisa dikatakan memenuhi standar divisi flag Sinlui. Sedihnya karena aku bukan anak inti flag. Ya cuman pengganti aja. Sama ini tahun terakhirku di suporter, nggak bisa turn back time lagi” sambungnya.

Ketika ditanya apakah Jep akan kembali sebagai arek flag saat Final East Java mendatang, ia mengaku akan fokus menjadi korlap. Menurutnya, peran korlap menjadi krusial ketika final esok. Tak ayal Jep berkata demikian, karena memang sedari awal, ia hanya diminta membantu divisi bendera.

“Dari kemarin aku tampil, itu kan hanya membantu. Bukan berarti aku udah jadi bagian dari mereka. Final besok pasti sibuk ngurusin koreo juga,” tandasnya.

Sebelum berpisah, Jep juga menyatakan keinginannya untuk lanjut berkuliah,  mengingat dirinya duduk di kelas 12 SMA. Ia memiliki beberapa pandangan tentang program studi dan prospek kedepan dari pilihannya itu. Gadis itu ingin menjadi seorang wirausaha.

“Aku udah keterima di Petra (Universitas Kristen Petra Surabaya). Ambil bisnis. Biar bisa kerja sendiri. Kan perempuan ya, nanti kalau sudah berkeluarga biar tetap bisa fokus di situ. Kalau kantoran nanti takutnya keluarga jadi nomor dua,” tutupnya.

Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java sudah di depan mata. Tinggal menghitung hari sebelum gelaran puncak DBL lintas Jawa Timur itu berlangsung. Setelah di-spill Jep tentang persembahan Sinluiers esok, kira-kira penampilan apa yang akan dibawa oleh grup suporter SMA St. Louis 1 Surabaya itu?

Kejutan mereka layak dinanti.

Baca Juga: Tepati Janjinya, Sinluiers Suguhkan Dua Koreo 3D Kreatif di Final

Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
UBS Gold Dance Competition 2019 Usung Tema Disney Princess
Unggul Setengah Bola, SMAN 1 Tuban Amankan Kemenangan Kedua