Mencontoh SMA Warga Surakarta. Tim basket putra dan putri Smarga menjadi rujukan banyak sekolah yang berlaga di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Central Java-South. Rujukan yang dimaksud di sini adalah bagaimana mereka mengelola dengan baik dan tepat konsep student ahthlete tersebut.

Bayangkan, grafik perjalanan mereka di DBL Solo meningkat dan konsisten tiap musimnya. Pada musim 2019 Smarga memulai perjalanan mereka. Saat itu pula Smarga langsung menyandang status sebagai tim kuda hitam.

Semusim berselang mereka menjadi tim yang sukses mengawinkan gelar DBL Central Java. Setelahnya Smarga selalu konsisten melaju ke babak Fantastic Four dan Final. Sama seperti musim ini, putra Smarga memastikan satu tempat di babak Fantastic Four.

Nah, buah dari konsistensi Smarga dalam menjaga kultur basket mereka menjadi inspirasi beberapa sekolah. Maka dari itu DBL Solo pada beberapa musim ke belakang selalu melahirkan nama-nama baru yang tampil mengejutkan.

Baca juga: Smansa Sering Lomba Lari di Locker Room Supaya Adrenalin Naik

Melihat fenomena tersebut, Wempi Wiyanto, pelatih SMA Warga Surakarta, mengaku senang.

“Hahahaha. Bener sih,Banyak sekolah yang ke-trigger buat membentuk tim. Secara kasarnya mungkin meniru Warga (SMA Warga Surakarta) lewat cara mainnya atau bagaimana. Kita senang juga,” ungkapnya.

Bukannya panik karena mulai banyak sekolah yang mencuat kepermukaan untuk merusak dominasi Smarga, coach Wempi jutru senang melihat fenomena tersebut.

“Ya, kita senang karena kan itu membuat kita jadi semakin terpacu lagi. Beberapa tahun ke belakang kan kita juga terpeleset kan. Mau gak mau kita harus menaikan lagi. Bikin hal baru lagi,” terangnya.

Baca juga: Main Basket Sempat Bikin Overthinking Haviere Noah Kester

Coach Wempi mengakui bahwa pada musim lalu ada begitu banyak pekerjaan rumah yang membuat Smarga terpeleset dan gagal mengawinkan gelar juara di DBL Solo.

“Tahun lalu kita banyak PR banget. Karakternya anak-anak gak keluar. Gak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini tugas saya dan tim pelatih ya membuat karakternya Warga itu terlihat lagi,” sambungnya.

Semakin banyak yang meniru kultur basket Smarga di Solo, semakin meningkat pula mutu pertandingannya. Pertandingan yang tersaji juga semakin seru. Secara pribadi coach Wempi mengaku senang karena itu membuat kolam basket di Solo semakin besar.

“Menurut saya semakin ke sini semakin seru. Soalnya kan banyak tim mulai berlomba-lomba juga. Pemain-pemainnya juga banyak yang muncul. Ya, mempermudah buat Kota Solo mencari pemain yang tinggal dipoles dikit lagi,” cetusnya.

Sedikit banyak ada peran SMA Warga Surakarta untuk menciptakan persaingan ketat di DBL Solo. Semakin ke sini banyak tim berlomba-lomba memanaskan mesin. Tantangan kini ada di Smarga. Bagaimana mereka tetap menjaga konsistensi.

Profil Wempi Wiyanto bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Populer

Jadwal dan Link Live Streaming DBL Solo Senin, 30 September 2024
11 Bus Iringi Perjalanan Boomas Attack Comeback di DBL Arena
Kembali Berjumpa Gloria 1, Smada Siap Ukir Hasil Berbeda
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Surabaya Hari Ini 30 September 2024
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya