“Wong Jowo ojo lali Jawane (orang Jawa jangan sampai lupa budaya Jawanya sendiri)”.
Salah satu pepatah Jawa tersebut terpampang dengan jelas di tribun barat DBL Arena pada Senin, 23 September 2024.
Sudah bisa menebak belum? kira-kira pasukan coklat ini dari mana ya?
Tepat sekali. Konsisten membawakan koreo bertemakan budaya Jawa, pastinya mereka adalah pasukan dari Tentacles (julukan suporter SMAN 10 Surabaya).
Terakhir kali menampilkan koreo tiga dimensi bertemakan Reog Ponorogo, sepertinya cerita tersebut masih dilanjutkan oleh tim suporter Tentacles di kesempatan terakhirnya nribun di laga Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North.
Baca Juga: Misi Lestarikan Budaya Jawa Berlanjut, Tentacles Suguhkan Koreo Reog Ponorogo!
“Koreo ini bertemakan seperti sebelumnya yaitu Reog Ponorogo, tapi kali ini cerita Bujang Ganong dan Dadak Merak. Kita membawakan koreo 3D dan 4D, terus ada koreo kertas putih tadi. Pokoknya totalitas hari ini,” beber Moch Rizky Rabanah selaku capo Tentacles.
Totalitas tersebut rupanya bukan hanya di mulut. Tetapi juga dibuktikan oleh Tentacles dengan suguhan koreo 4D sesuai dengan tema tersebut dengan berat mencapai 20 kilogram dengan tinggi sekitar 10 meter.
“Tentu ada kendala Kak, ini tadi juga belum maksimal yang koreo 4D. Untuk bahannya seperti bambu kita mengambil dari tempat di dekat sekolah. Habis banyak bambunya, apalagi kemarin itu belum kering kan. Nah tadi pagi hujan jadi sempat kepikiran nggak jadi dibawa,” terang Vitroh selaku perwakilan koordinator Tentacles.
Koreo kreatif Tentacles bertemakan Reog Ponorogo
Mengaku terkendala beberapa hal, Tentacles mampu menyelesaikan pembuatan koreo 3D dan 4D tersebut dalam kurun waktu satu mingguan. Tentunya dengan pembagian tugas yang sama rata untuk pengerjaan koreo di pertandingan sebelumnya dan hari ini guys.
Kerja cerdas Tentacles tampaknya juga dibuktikan dengan pemaknaan koreo yang diceritakan pada kami di akhir laga.
“Filosofi koreo ini menggambarkan peperangan antara Prabu Klono Sewandono dan Raja Singo Barong yang mengikuti sayembara Bujang Ganong. Hal ini menggambarkan tangan kanan Songo Barong yang berarti warga SMAN 10 Surabaya sudah melakukan banyak pengorbanan meskipun banyak lika-liku,” tegas Rizky.
Koreo tersebut menjadi akhir cerita dari Reog Ponorogo yang disuguhkan oleh Tentacles. Sekaligus menjadi kesempatan terakhir pula bagi tim suporter Tentacles tampil di DBL Surabaya musim ini. Meskipun demikian, Tentacles tetap bersyukur bisa berkesempatan untuk adu kreativitas koreo dengan tim suporter lainnya.
Dengan sedikit terharu, Vitroh menyampaikan pesan dan harapan yang juga menjadi akhir perbincangan kami.
“Meskipun rasanya belum puas, tapi kami berharap tahun depan bisa menampilkan karya-karya yang lebih dari tahun ini. Kami tetap bangga, apalagi bisa membantu melestarikan budaya Jawa melalui koreo kita,” tutupnya.
Baca Juga: Hanya Dalam Waktu Sembilan Jam, Tentacles Sukses Hadirkan Hanoman di DBL Arena
Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North merupakan rangkaian panjang kompetisi basket DBL.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan kompetisi 3X3. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.
Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)
Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.