Srikandi Smansa Masbagik -sebutan SMAN 1 Masbagik- memberi warna baru pada gelaran Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Nusa Tenggara. Yap, sekolah yang berada di Kabupaten Lombok Timur tersebut untuk pertama kalinya terjun di DBL Mataram.

Menariknya, momen tersebut semakin spesial dengan format kompetisi DBL Mataram yang jauh lebih segar.

Srikandi Smansa Masbagik punya dua kali kesempatan berlaga untuk merasakan atmosfer DBL yang selama ini cuman mereka bayangkan saja. Nah, teman-teman Smansa Masbagik punya kesan tersendiri nih di balik perasaan mereka akhirnya tanding di DBL Mataram.

Menurut salah satu penggawa Smansa Masbagik, ajang DBL begitu kompleks!

“DBL itu persyaratannya lebih kompleks gitu. Ketat banget soalnya sampai harus cek rapor. Beda dari yang lain lah,” ungkap Siti Maesa, salah satu penggawa Smansa Masabagik.

Baca juga: Hasil DBL Mataram: Opening Party Seru, Putra Smanar Menang Epic Comeback!

Paham betul dengan status debutan dan event besar yang mereka hadapi, Siti Maesa membagikan cerita penggawa Smansa Masbagik selama mempersiapkan diri.

Ada begitu banyak cerita yang mereka lewati hanya untuk bisa tampil di DBL Mataram. Mulai dari berteman dengan matahari hingga mi ayam kesayangan penggawa Smansa Masbagik.

“Kita sebelum DBL itu latihan hampir setiap hari. Sampai kita item-item gini. Karena sudah berteman dengan matahari hahahaha,”

“Terkadang latihannya itu gak cuman di lapangan. Kita juga latihan fisik di pantai, pulangnya makan mie ayam. Mie ayam penyemangat anak-anak hehehhe,” terangnya.

Maesa -sapaan karibnya- menceritakan alasan di balik dirinya dan kolega sepakat untuk terjun di DBL Mataram musim ini.

“Kita sepakat ikut DBL karena beda vibes event-nya. DBL itu selalu dinanti sama anak-anak, paling bergengsi lah,” ujarnya.

Perasaan senang jelas mewarnai momen dirinya untuk pertama kali membela sekolah di kancah DBL Mataram. Namun, perasaan sedih sempat hinggap pula. Pada laga perdana melawan SMAN 5 Mataram, mereka nyaris gagal melantun untuk pertama kalinya.

Fun fact kita sempat nangis banget karena hampir gak dikasih main (lawan SMAN 5 Mataram). Alhamdulillah bisa main. Karena kita waktu itu cuman delapan orang dan satu orangnya lagi sakit. Akhirnya dia bela-belain ikut,” terangnya.

Ikut merasakan atmosfer DBL Mataram menjadi momen pertama sekaligus terakhir Maesa sebagai anak SMA. “Rasanya senang dan sedihnya dapet juga. Ini kan DBL pertama dan terakhir aku. Walaupun masih belum bisa kasih hasil maksimal, tetap jadi pengalaman berharga lah ini,” cetusnya.

Putri Smansa Masbagik punya tempat tersendiri di DBL Mataram. Bagaimana akhirnya mereka bisa mewujudkan impian dan juga harapan yang selama ini diupayakan. Kembali lagi musim depan ya!

Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Populer

Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta
Lagu dengan Tipe ini Bisa Memompa Adrenalinmu Sebelum Tanding Basket
Daftar Kota Penyelenggaraan DBL 2024-2025 di Indonesia
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Gelar Juara DBL Jakarta Selatan "Pulang Kampung" Ke Mahakam