SURABAYA - Jumat Malam (27/9) kemarin benar-benar jadi malam yang menyenangkan bagi Andreas Marcellino Bonfilio. Guard sekaligus kapten SMA St. Louis 1 Surabaya ini kembali menyabet gelar MVP Honda DBL East Java Series 2019.
Tak hanya itu, tim sekolah yang dibelanya juga berhasil mempertahankan gelar juara tahun kemarin. SMA St. Louis 1 Surabaya menyudahi perlawanan SMAN 2 Surabaya di partai final.
Pemain asal kota Blitar ini bercerita tentang olahraga basket yang mengubah hidupnya.
"Awalnya lihat papa dulu pemain basket. Terus akhirnya aku coba olahraga ini dan ternyata aku suka dan mencoba serius," kata Bonfil, sapaannya.
Bermain sejak kelas 2 SD, Bonfil sudah membela berbagai tim. Mulai dari tim Porprov Kota Blitar sampai Tim Nasional Indonesia U-16.
Bonfil sendiripun tak mengira bahwa olahraga basket bisa membawanya sampai sejauh ini. Ia juga berterima kasih pada rekan se-tim yang sudah bermain sangat luar biasa.
"Saya nggak nyangka bisa dapat MVP lagi tahun ini. Karena tahun lalu kan sudah. Ya, semuanya rencana Tuhan," katanya sambil tersenyum.
Bagi Andreas Marcellino Bonfilio, menjadi MVP bukan hanya mendapatkan gelar yang membanggakan itu. Dengan menjadi seorang MVP, dia juga tertantang untuk terus menjadi contoh bagi rekan-rekan setimnya.
"Jadi kapten dan MVP harus bisa jadi contoh dalam perilaku dan cara bermain. Kan kemarin sempat ke Amerika juga, pastinya banyak ilmu yang bisa dibagi, " ujarnya.
Guard bertubuh mungil ini sukses menjadi motor serangan Sinlui (sebutan SMA St. Louis 1 Surabaya). Permainannya kerap mengancam pertahanan lawan lewat tembakan dua angka atau asist tak terduga.
Hal inilah yang kembali menjadikannya MVP tahun ini. Selamat untuk Andreas Marcellino Bonfilio. Tetap belajar dan menginspirasi.(*) Baca juga MVP Putri Honda DBL East Java Series 2019: Kisah MVP: Mellisa, Basket, dan Tim Cecenya yang Kurang Orang.