SURABAYA—Honda DBL East Java Series 2019 telah tiba di puncaknya. Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia ini ditutup oleh laga sengit antara SMAN 2 Surabaya (Smada) vs St. Louis 1 (Sinlui) Surabaya. Ini adalah final kedua Smada sepanjang sejarahnya di Honda DBL. Menjadi juara di tahun 2004, Smada akhirnya kembali menapaki podium final di tahun ini.
Momentum ini tak hanya milik tim basket Smada saja. Namun selebrasi final juga dirayakan oleh Arek Smada, suporter militan yang selama ini tak pernah absen mendukung tim basket sekolahnya. Dukungan itu dinyatakan dengan kehadiran mereka. Dengan kostum serba kuning, Arek Smada memadati DBL Arena, Surabaya. Sepanjang laga, chant mereka tak pernah putus, dan koreografi mereka beragam.
Yang membuat berbeda kali ini mereka berbondong-bondong menggunakan baju zirah. Dengan kostum perang, Arek Smada mengokupasi tribun sebelah selatan DBL Arena. Selain itu, mereka juga membentangkan koreo 3D raksasa. Dukungan itu, memicu semangat pemain yang ada di arena.
“Untuk mengerjakan 3D sebesar ini, kami memanfaatkan waktu jeda dua hari antara fantastic four dan final. Pokoknya, kami mengerahkan dukungan total agar teman-teman kami semangat main di lapangan. Apapun kondisinya, kami tetap mendukung,” ujar Muhammad Zidane, koordinator suporter Smada.
Mereka juga tak menyesalkan hasil akhir yang diraih tim basketnya hari ini. Bagi mereka, kawan-kawannya di tim basket putra Smada telah berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik, yang mereka punya.
“Kami tidak pernah menuntut apa-apa dari Smada. Kami akan bersamamu di tempat terburukmu. Kami juga akan mendukungmu di tempat terbaikmu. Masa terpuruk dan masa gemilang, kami akan selalu hadir di sampingmu, Smadaku!” tutup Zidane.